Menurut penelitian, tujuan utama bunglon mengubah warna kulitnya adalah untuk menjaga suhu tubuhnya dan juga untuk menunjukkan suasana hatinya. Ketika bunglon mengalami perubahan suhu tubuh dan suasana hati, sistem sarafnya akan memberitahu kromatofora yang bertugas mengatur sel warna, untuk mengembang atau menyusut yang akhirnya akan mengubah warna kulit.
Bunglon diketahui tidak dapat menghasilkan panas tubuh sendiri, oleh karena itu bunglon tergantung pada suhu di lingkungan sekitar untuk menjaga kehangatan tubuhnya. Ketika suhu tubuh bunglon terlalu panas, mereka merespon dengan mengubah warna kulitnya menjadi lebih terang untuk memantulkan panas matahari, sedangkan ketika suhu tubuhnya dingin, bunglon akan mengubah warna kulitnya menjadi lebih gelap untuk menyerap lebih banyak panas dari luar.
Selain itu, bunglon mengubah warna kulitnya untuk menunjukkan emosi sekaligus berkomunikasi dengan bunglon lainnya. Ketika bunglon jantan mengubah warna kulitnya menjadi lebih terang, mereka sedang menunjukkan sikap agresif, sedangkan ketika warna kulitnya lebih gelap, si bunglon menunjukkan suasana hati yang tak nyaman. Perubahan warna kulit juga dipakai oleh bunglon betina untuk memberitahu bunglon jantan bahwa mereka siap kawin.