5 Fakta Menarik Cochineal, Serangga Penghasil Warna Karmin

Cochineal adalah salah satu sumber pewarna alami yang mungkin belum terlalu terkenal dan digunakan di seluruh dunia. Pewarna ini berasal dari serangga kecil bernama Dactylopius coccus. Mereka hidup di atas tanaman kaktus, terutama jenis Opuntia. Menariknya cochineal telah digunakan sejak zaman dahulu, terutama oleh peradaban Mesoamerika seperti suku Aztec. Hingga masa kini, cochineal masih menjadi bahan penting dalam berbagai industri sebagai penghasil warna merah yang disebut karmin. Berikut adalah lima fakta menarik tentang cochineal yang mungkin belum kamu ketahui.
1. Asal Usul dan Produksi Pewarna
Cochineal berasal dari serangga kecil betina yang hidup di atas kaktus, khususnya kaktus dari spesies Opuntia. Serangga ini menghasilkan asam karminat yaitu sebuah zat yang memberikan warna merah cerah yang sangat dicari dalam industri makanan atau fashion dunia. Untuk membuat pewarna, serangga betina akan dipanen, dikeringkan, dan dihancurkan, lalu diproses untuk mendapatkan zat pewarna merah dengan nama karmin. Pewarna ini digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk makanan, kosmetik, dan tekstil.
Fakta menarik lainnya adalah diperlukan ribuan serangga cochineal untuk menghasilkan beberapa gram pewarnanya, sehingga harga pewarna ini sedikit tinggi dibandingkan dengan pewarna sintetis. Proses panennya juga masih dilakukan secara manual di banyak daerah, terutama di Amerika Selatan dan Meksiko yang merupakan produsen utama cochineal. Produksi pewarna ini telah menjadi bagian penting dari ekonomi lokal. Budidaya kaktus Opuntia untuk serangga ini juga membantu dalam pelestarian lingkungan.