Baru-baru ini Gunung Api Taal yang terletak di Filipina tengah menjadi perbincangan internasional. Gunung Api ini diketahui mengalami erupsi pada 12 Januari 2020 lalu. Banyak warga yang berada di sekitar gunung api tersebut telah dievakuasi.
Seperti yang kamu tahu bahwa gunung api memiliki karakteristik masing-masing yang unik dan menarik untuk diulas, tidak terkecuali Gunung Api Taal. Mau tahu lebih banyak mengenai Gunung Api Taal? Yuk, simak ulasan berikut!
Dilansir laman Fact and Details, Gunung Api Taal memiliki tinggi 311 meter. Meski tergolong rendah, pada tahun 1754 menunjukkan bahwa ribuan orang menjadi korban jiwa akibat aktivitas erupsi. Setidaknya enam letusan mengakibatkan korban jiwa selama sejarah yang tercatat sejak tahun 1572.
Dikutip dari laman Volcano Discovery, letusannya pada tahun 1911 menewaskan 1.334 orang dan menyebabkan hujan abu di kota Manila. Letaknya yang dikelilingi oleh danau juga berpotensi menyebabkan terjadinya tsunami.
Potensi untuk menghancurkan tersebut menjadikan Taal sebagai salah satu "Decade Volcanoes" dalam program Decade Volcanoes tahun 1990-an untuk studi dan pemantauan intensif gunung berapi.
Tipe erupsi pelean yang dimiliki Gunung Api Taal menjadikannya semakin mengerikan. Dilansir laman Universe Today, letusan pelean juga dikenal sebagai aliran proklastik dan salah satu jenis yang paling berbahaya. Material erupsi berupa gas, debu, abu dan lava dapat terlontar keluar dari kawah pusat gunung berapi. Material tersebut akan jatuh kembal dengan kecepatan mencapai 150km/jam.
Material tersebut dapat meledak dan menghancurkan permukaan yang dihantamnya. Selain itu bisa menewaskan ribuan jiwa. Bahkan, bisa menghilangkan daratan yang di sekitarnya.
Menurut World Landforms, gunung api tersebut terdiri dari kerucut dan kawah yang banyak dan tumpang tindih. Saat ini hanya ada 47 yang telah teridentifikasi, yaitu 26 kerucut, 5 kerucut cinder dan 4 maars. Jadi, struktur pembentuk Gunung Api Taal lebih rumit daripada yang terlihat di permukaan.
Seperti yang kamu tahu bahwa Ring of Fire merupakan rangkaian gunung api aktif yang mengelilingi wilayah Pasifik. Gunung Api Taal merupakan salah satu bagian dari rangkaian tersebut. Gunung api yang terletak di Pulau Luzon ini menjadi gunung berapi paling aktif kedua di Filipina.
Meski erupsi besar yang tercatat kurang dari 10 kali, tapi aktivitas vulkanik terus berlangsung sejak ratusan tahun lalu hingga saat ini. Aktivitas tersebut seperti naiknya suhu pada danau kawah utama dan aktivitas seismik yang tercatat pada tahun 2006 hingga 2011 lalu.
Wilayan danau dan gunungapi Taal dulunya merupakan bagian dari aliran menuju samudera di Teluk Balayan dan Laut Cina Selatan. Kemudian terjadi erupsi di danau tersebut pada tahun 1754, aliran lava terlontar ke laut dan mengubahnya menjadi danau seperti sekarang. Air danau naik dan merendam permukiman di sekitarnya.
Uniknya, danau yang terbentuk saat itu, kini telah menjadi danau air tawar. Tapi, beberapa spesies endemik air asin telah beradaptasi dengan air tawar. Dilansir Taal Volcano terdapat empat spesies endemik yang populer di danau tersebut, yaitu freshwater sardinella, garman's sea snake, giant trevally dan bulls sharks.
Meski tergolong berbahaya dan aktif, tidak dimungkiri bahwa Gunung Api Taal menjadi salah satu objek wisata yang menakjubkan. Wisatawan dapat menyusuri danau atau ingin menuju danau kawah menggunakan kapal motor atau sampan. Tentu saja hal tersebut dapat memanjakan mata dan memenuhi hasrat bertualangmu.
Wisatawan juga mengunjungi Tagaytay dan Batangas hanya untuk mendapatkan pemandangan yang indah. Kamu yang suka tantangan bisa mendaki lereng gunung api tersebut.
Itulah tadi kelima fakta Gunung Api Taal, meski terlihat rendah dan indah. Tapi, jangan remehkan kekuatannya jika telah erupsi.