butiran air di atas daun talas (pixabay.com/Emmy)
Dalam penelitian terbaru, di Indian Institute of Technology Bombay (IIT Bombay) meneliti tentang bagaimana struktur daun tanaman talas yang bisa menolak air. Para peneliti terinspirasi oleh pola seperti sarang lebah pada permukaan daun. Mereka menciptakan permukaan hydrophobic yang terbuat dari polimer berbasis epoksi yang dicetak pada silikon yang dapat digunakan untuk memanfaatkan air dari kabut.
Ketika para peneliti memeriksa daun talas yang dikumpulkan dari kampus IIT Bombay, di bawah mikroskop elektron, mereka melihat pola segi lima dan segi enam di permukaannya. Melihat lebih dekat, pada tingkat skala nano, mereka menemukan bahwa dinding pola ini memiliki tekstur seperti serpihan.
Sebagian besar permukaan menarik jatuh cairan yang berada di atasnya. Misalnya, kalau kamu memercikkan air ke permukaan kaca, tetesan airnya akan rata. Namun, pada permukaan hydrophobic, mereka cenderung lebih bulat dan hampir tidak menyentuh permukaan.
Ketika para peneliti meletakkan setetes air pada daun talas, bukannya mengisi ruang di struktur daunnya, tapi tetesan air menyentuh permukaan pada titik yang lebih sedikit dan ditarik ke bawah dan tetap bulat. Serpihan dan rongga seperti sarang lebah, pada dasarnya, membantu memberikan efek menolak air.