Bicara tentang kucing memang tidak ada habisnya. Tingkah laku yang menggemaskan dan sering kali tidak terduga membuat para cat owner terhibur. Namun, pernahkah cat owner memerhatikan detail pada kucing, seperti kidal atau tidak?
Studi yang dilakukan oleh McDowell, dkk., 2018 yang dimuat dalam jurnal Animal Behaviour mengungkapkan bahwa ternyata kucing juga ada yang kidal, lho. Lalu, apa saja fakta-fakta di balik dominasi kaki depan pada kucing ini? Yuk, simak penjelasan di bawah ini!
Kaki adalah anggota gerak yang sangat penting pada kucing. Menurut laporan jurnal McDowell, dkk., 2018 yang dimuat dalam Animal Behaviour, kecenderungan untuk menggunakan kaki dominan pada aktivitas tertentu ternyata berhubungan dengan jenis kelamin.
Kucing betina cenderung dominan menggunakan kaki depan kanan, sedangkan kucing jantan menggunakan kaki depan kiri. Namun, beberapa kucing tidak menunjukkan kecenderungan ini pada saat melakukan aktivitas tertentu atau disebut dengan ambilateral.
Masih dari jurnal yang sama, penilaian terhadap dominasi kaki dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu tes meraih makanan dan observasi terhadap tiga perilaku spontan. Jenis perilaku yang dimaksud antara lain berbaring di satu sisi, menuruni tangga, dan memasuki litter box.
Observasi dilakukan untuk melihat kaki mana yang digunakan lebih dulu untuk melakukan aktivitas-aktivitas itu. Hasil penelitian didapat bahwa 73 persen kucing menunjukkan dominasi kaki saat berusaha meraih makanan, 70 persen saat menuruni tangga, dan 66 persen saat hendak memasuki litter box. Namun, 25 persen kucing tidak menunjukkan dominasi bagian tubuh saat berbaring.
Selanjutnya, penelitian yang sama juga melakukan uji meraih makanan pada kucing. Walaupun hal ini tergolong metode tradisional, hasil yang diberikan paling valid. Tes dilakukan dengan menempatkan makanan pada wadah khusus yang mengharuskan kucing untuk menggunakan kaki depan untuk meraihnya.
Uji menunjukkan bahwa 73 persen kucing menampakkan dominasi kaki tertentu saat berusaha meraih makanan. Hasil ini lebih tinggi dibandingkan dengan saat melakukan perilaku spontan.
Faktor yang memengaruhi dominasi kaki pada kucing ini masih belum dapat diketahui secara pasti. Penelitian lain pada anjing mengungkapkan bahwa hormon menjadi salah satu faktor yang berperan, tetapi pada kucing, hal ini belum dapat dipastikan. Sebab, seluruh kucing yang ada dalam percobaan tersebut sudah disterilisasi.
Kejadian ini kemungkinan diduga dipengaruhi oleh adanya perbedaan stuktur sistem saraf pada kucing jantan dan betina. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengetahui kaitan jenis kelamin dengan dominasi kaki dengan lebih baik.
Dominasi kaki ternyata memberikan informasi penting terkait kerentanan hewan terhadap tekanan. Seperti diungkapkan McDowell, dkk., 2018 dalam jurnal Animal Behaviour dan National Geographic, dominasi kaki berkaitan dengan bagian otak yang mengendalikan anggota gerak tersebut.
Kucing yang dominan pada kaki kanan maka sebagian besar aktivitasnya bergantung pada belahan otak bagian kiri, dan sebaliknya. Kucing kidal, yang mana aktivitasnya dikendalikan oleh belahan otak bagian kanan cenderung rentan terhadap stres dan respons terhadap takut yang lebih kuat.
Pengetahuan terhadap dominasi kaki kucing ternyata bisa bermanfaat untuk membantu pemeliharaan lebih baik. Kira-kira, kucing para cat owner kidal atau tidak, ya?