Jika berbicara mengenai Bumi rasanya tak hanya sebatas pada bagian daratannya saja, namun juga airnya. Bagaimana pun juga permukaan Bumi memang didominasi oleh lautan, sehingga wajar rasanya apabila keberadaan air laut menjadi hal yang sangat umum untuk dijumpai.
Sering kali banyak orang berpikir bahwa air laut selayaknya air biasa saja, padahal tentu tidak demikian. Kamu bisa mengetahui beberapa fakta berikut ini untuk bisa mengenal lebih dekat mengenai keberadaan air laut.
Keberadaan garam selama ini digunakan sebagai komponen dalam memasak, sebab dapat menambah cita rasa asin dan gurih pada makanan. Namun, sudah menjadi rahasia umum bahwa keberadaan garam tersebut sebetulnya berasal dari air laut yang sudah melalui proses pengolahan sebelumnya.
Dilansir USGS.gov, konsentrasi garam pada air laut diperkirakan sekitar 3,5 persen pada setiap beratnya. Hal ini karena memang keberadaan garam cenderung larut pada air laut, sehingga tak terlalu dapat terlihat jelas.
Semua orang mungkin sudah tahu bahwa air laut menjadi salah satu sumber dari kandungan garam. Namun, tak banyak yang tahu sebetulnya dari mana keberadaan garam pada air laut tersebut bisa timbul, sebab ada faktor-faktor tertentu yang menyebabkannya.
Dilansir National Ocean Service, garam laut ternyata berasal dari dua sumber berbeda, seperti dari limpasan tanah dan bukaan dasar laut akibat pergeseran kerak Bumi. Batuan menjadi sumber utama garam yang larut di dalam air laut, sementara hujan membantu mengikis batuan tersebut.
Bagi kamu yang aktif berenang atau beraktivitas di laut mungkin harus berhati-hati dengan risiko yang dimiliki air laut. Hal ini karena air laut tidaklah seperti air biasa yang dapat dikonsumsi dengan sembarangan, sebab efek sampingnya yang serius.
Dilansir NOAA's National Ocean Service, mengonsumsi air laut dalam jumlah kecil sebetulnya tak menjadi masalah, namun jika berlebihan maka akan berbahaya. Kandungan garam dalam air laut sebetulnya jauh lebih tinggi dibandingkan yang dapat diproses oleh tubuh manusia, sehingga bisa cukup berbahaya efek sampingnya.
Selama ini mungkin banyak orang penasaran sebetulnya bagaimana warna dari air laut. Hal ini didasari dengan perbedaan persepsi yang mengatakan bahwa air laut berwarna putih, hijau, biru, hingga biru dongker, sehingga terkesan berbeda-beda.
Dilansir National Ocean Service, laut sebetulnya berwarna biru karena air menyerap warna di bagian spektrum cahaya, sehingga meninggalkan warna biru. Sementara, jika kamu mengambil sedikit saja air laut dengan menggunakan gelas, maka akan tampak bahwa air laut sebetulnya berwarna transparan selayaknya air biasa, namun lebih sedikit keruh.
Air laut yang selama ini ditemukan sebetulnya tidaklah sebersih seperti yang dibayangkan. Alasannya tentu saja karena air laut sudah terkontaminasi banyak sekali benda-benda lain yang mungkin akan menyebabkan bahaya tersendiri, sehingga memang tak bisa dikonsumsi sembarangan.
Dilansir Smithsonian Ocean, pada setiap liter air laut ternyata mengandung setidaknya satu miliar bakteri dan 10 miliar virus. Inilah yang juga menjadi alasan mengapa air laut tak diperkenankan untuk diminum, sebab kandungannya juga cukup berbahaya.
Ada cukup banyak fakta menarik mengenai air laut yang mungkin jarang kamu ketahui. Semua fakta di atas akan membuatmu semakin mengenal keberadaan air laut, termasuk untuk tidak mengonsumsinya sembarangan. Tak boleh mengonsumsi air laut, ya!