Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kerang hijau (pixabay.com/sohyae0)
ilustrasi kerang hijau (pixabay.com/sohyae0)

Intinya sih...

  • Kerang hijau mudah ditemukan menempel pada permukaan tertentu, tersebar di perairan Indo-Pasifik, dan hidup di suhu hangat 11-32 derajat Celsius.
  • Budidaya kerang hijau menggunakan metode alami tanpa bahan kimia, ramah lingkungan, dan dapat mengakumulasi polutan sebagai bioindikator kualitas air laut.
  • Kerang hijau mencegah eutrofikasi laut, memiliki potensi alergen bagi beberapa orang sensitif, namun penting untuk ekosistem laut sebagai indikator kualitas air dan pengendali eutrofikasi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kerang hijau atau sering dikenal sebagai green mussels merupakan salah satu jenis kerang yang mungkin sudah tidak asing lagi bagi banyak orang. Kerang ini memang banyak disukai karena cita rasanya yang lezat pada saat diolah, serta memiliki nilai gizi yang baik pada saat dikonsumsi. Apalagi keberadaan kerang hijau bisa dibilang cukup mudah dan tidak sulit untuk mengenalinya di perairan bebas.

Kerang hijau memang biasanya diperjualbelikan secara bebas dan termasuk salah satu jenis kerang yang populer dibandingkan jenis lainnya. Kamu bisa menyimak beberapa fakta berikut ini seputar kerang hijau agar bisa mengenal keberadaannya dengan lebih dekat dan lebih dalam lagi.

1. Tersebar di perairan Indo-Pasifik

ilustrasi kerang hijau (pixabay.com/enow)

Kerang hijau menjadi jenis kerang yang bisa kamu temukan secara mudah karena memang biasanya menempel pada permukaan tertentu, seperti misalnya pada batu. Selain itu, kerang hijau tersebar ke berbagai perairan, termasuk salah satunya adalah di perairan Indo-Pasifik dengan jumlah koloninya yang cukup banyak.

Dilansir FWC, kerang hijau awalnya dikira sebagai larva karena sering terperangkap pada air pemberat kargo atau pun kapal-kapal besar selama masa transit, namun kemudian dilepaskan. Kerang hijau biasa hidup di perairan yang bersuhu hangat, seperti 11 hingga 32 derajat Selsius, sehingga membuat hewan laut ini cocok berada di iklim tropis.

2. Kerang yang ramah lingkungan

ilustrasi kerang hijau (pixabay.com/donieve)

Kerang hijau mungkin bisa dianggap sebagai salah satu hewan laut yang cukup ramah lingkungan jika dibandingkan hewan lainnya. Hal ini dikarenakan bahan makanan yang dikonsumsinya, sehingga memang tidak melibatkan bahan kimia apa pun yang mungkin saja dapat menyebabkan masalah atau pencemaran lingkungan.

Dilansir Seafood Watch, kerang hijau yang dibudidayakan di seluruh dunia memang menggunakan metode budidaya alami yang tidak melibatkan bahan kimia apa pun. Budidaya tersebut dianggap sebagai upaya yang cukup berkelanjutan karena tidak menimbulkan dampak lingkungan yang buruk untuk kondisi laut nantinya.

3. Menjadi penanda dari kualitas air

ilustrasi kerang hijau (pixabay.com/Beesmurf)

Mungkin banyak yang tidak menyadari bahwa sebetulnya keberadaan kerang hijau cukup penting untuk melihat kondisi air. Memang kondisi air di setiap perairan bisa saja berbeda-beda, sehingga secara tidak langsung akan menentukan kualitasnya yang bisa jadi baik dan mungkin saja sebaliknya.

Dilansir Minio, jaringan kerang hijau memang dapat mengakumulasi berbagai polutan dari laut. Hal ini karena kerang hijau memang kemampuan mengakumulasi bahan pencemar dalam air, sehingga sering digunakan sebagai bioindikator untuk kualitas air laut. Tidak mengherankan jika mengonsumsi kerang jenis ini juga cukup berisiko karena bisa jadi mudah terdampak pada kondisi sanitasi air laut yang mengenainya.

4. Menjadi pengendali eutrofikasi

ilustrasi kerang (pixabay.com/stux)

Kerang hijau memegang peran yang cukup penting dalam mencegah terjadinya eurofikasi yang mungkin saja bisa merusa ekosistem laut. Eutrofikasi merupakan proses peningkatan nutrien, terutama nitrogen dan fosfor di perairan yang dapat menyebabkan pertumbuhan alga atau pun tumbuhan air lainnya secara berlebih.

Dilansir DIVA Portal, budidaya kerang hijau atau pun eksistensi kerang hijau secara alami dapat mencegah terjadinya eutrofikasi yang mungkin terjadi. Inilah yang membuat kerang hijau kerap dianggap sebagai pengendali alami dari proses eutrofikasi, sehingga bisa menjaga kondisi dan kualitas perairan tetap baik.

5. Rentan menimbulkan alergi

ilustrasi kerang hijau (pixabay.com/juliwatson)

Kerang hijau mungkin sering dianggap sebagai jenis kerang favorit bagi banyak orang untuk dikonsumsi. Apalagi ada berbagai jenis hidangan yang memang dapat dibuat dengan menggunakan kerang hijau sebagai bahan utamanya, sehingga tentu sering dikonsumsi oleh banyak orang.

Dilansir Better Health Channel, sayangnya memang kerang hijau bisa menimbulkan alergi terhadap beberapa orang yang mungkin cukup sensitif terhadap sajian seafood. Potensi alergen ini bisa menyebabkan berbagai variasi gejala dari yang ringan hingga yang parah, termasuk gatal-gatal, pembekakan, hingga kesulitan bernapas.

Kerang hijau ternyata menjadi jenis kerang yang cukup penting untuk ekosistem sekitar. Selain bisa menjadi indikator kualitas air laut, namun juga bisa menjadi pengendali eutrofikasi. Apakah kamu sering mengonsumsi kerang hijau?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team