5 Fakta Mumi, Ternyata Lebih Seram dari yang Kita Kira

Jika kamu sering menonton film-film horor luar negeri, kamu pasti gak asing sama sosok hantu satu ini. Mumi merupakan salah satu "hantu" yang sangat populer di luar negeri. Namun berbeda dengan hantu lain yang merupakan karangan belaka untuk meramaikan momen tertentu seperti Halloween, sosok mumi ternyata nyata adanya.
Sebenarnya, mumi adalah jasad orang yang diawetkan. Di Mesir Kuno, semua bangsawan yang meninggal dunia, jasadnya akan diawetkan melalui proses mumifikasi. Namun tradisi mengawetkan jasad manusia sebagai mumi sebenarnya gak hanya dilakukan oleh orang Mesir Kuno aja. Banyak orang-orang dari peradaban kuno lain juga melakukannya. Kira-kira seperti apa prosesnya?
1. Mesir Kuno bukan masyarakat pertama yang melakukan mumifikasi
Jika membahas mumi, kita akan langsung teringat pada masyarakat Mesir Kuno. Ya, mumi dari era Mesir Kuno memang sangat populer. Salah satu alasannya karena rata-rata yang ditemukan adalah mumi para bangsawan lengkap dengan harta peninggalan mereka. Namun mumifikasi sebenarnya gak hanya terjadi di Mesir. Jauh sebelum orang Mesir, beberapa peradaban yang lebih kuno juga melakukan praktik mumifikasi.
Mumi tertua diketahui berasal dari Lembah Camarones, yang berada di daerah Gurun Atacama, sebelah utara Chili. Sekitar 9.000 tahun yang lalu, wilayah ini dihuni oleh Suku Chinchorro. Praktik mumifikasi mulai dilakukan sekitar 7.000 tahun yang lalu, atau 2 milenium lebih tua dari mumi Mesir pertama yang pernah ditemukan oleh peneliti.