5 Fakta Pithovirus sibericum, Virus Purba yang Kini Hidup Kembali

Saat ini global warming terus terjadi. Berbagai efek dapat ditimbulkan dari global warming, bahkan dapat mengancam kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Adanya global warming tersebut, dapat menghidupkan kembali virus purba yang sudah membeku ribuan tahun.
Penemuan ini memiliki implikasi penting untuk risiko kesehatan manusia dalam kaitannya dengan aktivitas eksploitasi mineral atau sumber energi di benua Arktik yang aksesnya saat ini semakin terbuka berkat pemanasan global. Salah satu virus purba yang ditemukan oleh para peneliti dan kini hidup kembali adalah Pithovirus sibericum.
Nah, berikut ada 5 fakta menarik seputar virus Pithovirus sibericum. Kira-kira apa saja?
1. Virus ini membeku di lapisan permafrost selama lebih dari 30ribu tahun
Virus yang terakhir kali menginfeksi pada 30ribu tahun yang lalu ini ditemukan oleh para peneliti di lapisan tanah beku permafrost, Siberia. Pithovirus sibericum ditemukan pada kedalaman 30 meter di dekat kawasan Tundra Chukotka yang memiliki temperatur rata-rata -13,4 derajat Celcius.
Temuan tersebut menunjukkan virus dapat bertahan hidup di lapisan permafrost yang membeku untuk waktu sangat lama. Perlu diketahui bahwa 30 ribu tahun yang lalu merupakan masa di mana Mamut dan manusia purba Neanderthal masih mendiami muka bumi.