5 Fakta Pohon Jati yang Jarang Diketahui, Jenis Kayu yang Kuat

Keberadaan pohon jati di Indonesia memang rasanya sudah ada sejak lama. Sehingga hasil produknya pun cukup banyak pada masa itu. Namun, kenyataannya pohon jati bukanlah secara original berasal dari Indonesia. Sebab, pohon jati juga memiliki sejarahnya tersendiri.

Melansir Gloster, kayu jati yang sampai di Indonesia dahulunya dibawa oleh para biksu Buddha Myanmar pada abad ke-16. Hal ini kemudian semakin diperluas oleh para kolonial dari Belanda, sehingga munculah banyak hutan jati di beberapa wilayahnya. Sebetulnya, pohon jati secara original berasal dari beberapa wilayah, seperti India, Myanmar, Thailand, hingga Laos. Meski demikian, kini rasanya sudah mulai banyak pepohonan jati di Indonesia.

Salah satu yang mudah dikenali dari pohon jati adalah ukurannya, sehingga memang tak sulit dalam mengenalinya. Pohon jati memiliki tinggi dan diameter kayu yang memang bervariasi, namun secara umum biasanya tak berbeda jauh. Selain itu, usia pohon jati juga termasuk yang berumur panjang.

Mengutip Britannica, hutan natural yang ada di Myanmar dan India menunjukan bahwa secara umum pertumbuhan pohon jati diawali sekitar 2 meter dan hanya berdiameter 0.6 meter. Kemudian, nantinya pohon jati akan terus berkembang hingga bisa mencapai lebih dari 40 meter, tapi jarang yang melebihi 46 meter. Usia pohon jati juga biasanya bervariasi hingga lebih dari 200 tahun, serta jarang yang hanya berusia di bawah 100 tahun.

Tak dapat dimungkiri bahwa pohon jati memang termasuk salah satu jenis yang cocok dengan iklim tropis di Asia. Tak mengherankan bahwa memang keberadaannya juga secara umum didominasi oleh kawasan Asia Selatan hingga Asia Tenggara.

Secara umum pohon jati cocok dengan suhu yang berkisar 27 derajat Celsius, meski mungkin mengalami musim kemarau sekitar 3-4 bulan, seperti dilansir GoldTeak. Hal inilah yang kemudian membuat kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia cocok menjadi tempat tumbuh kembang dari pohon jati.

Pohon jati termasuk ke dalam salah satu varietas kayu terbaik, sebab kualitasnya memang tidak main-main. Kekuatan dari pohon jati sudah tak pernah diragukan lagi, bahkan sebelum ditemukan bahan modern, justru pembuatan kapal pun menggunakan kayu jati.

Kayu jati memang biasanya dimanfaatkan sebagai bahan utama dalam pembuatan furnitur rumah, seperti lemari, meja, kursi, dan banyak lagi, seperti dikutip Happy DIY Home. Inilah yang juga membuat harga furnitur dengan bahan kayu jati biasanya dibanderol cukup mahal, sebab ada kualitas tentu ada harga.

Setiap negara biasanya memiliki sistem ekspor tersendiri, termasuk mengenai bahan-bahan yang termasuk di dalamnya. Tentu dalam hal ini kayu jati menjadi salah satu komoditas yang dapat diekspor oleh negara tertentu.

Melansir Escape Artist, negara yang mengekspor kayu jati terbanyak di dunia adalah Myanmar, yaitu sekitar 75 persen dari ketersediaan yang di dunia. Negara-negara lain seperti India, Thailand, dan Laos pun turut mengikuti di belakangnya, sebab masing-masing memiliki angka ekspor yang cukup besar mengenai kayu jati.

Ada banyak sekali fakta menarik seputar pohon jati yang mungkin jarang diketahui. Di luar pemanfaatannya untuk bahan furnitur, nyatanya pohon jati juga memiliki banyak sisi menarik untuk dikulik.