Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pula Arena Gladiator
Pula Arena (commons.m.wikimedia.org/Jeroen Komen)

Intinya sih...

  • Sejarah pembangunan Pula Arena yang megahPula Arena dibangun antara tahun 27 SM hingga 68 M selama kekuasaan Kaisar Vespasian. Lokasinya di luar tembok kota Pula mencerminkan pentingnya Pula sebagai pusat administrasi regional Romawi.

  • Keunikan arsitektur dan struktur bangunanPula Arena memiliki empat menara sisi yang masih utuh sepenuhnya, bentuk arena elips dengan panjang sekitar 132 meter dan lebar 105 meter serta dinding setinggi 32 meter. Material utama yang digunakan adalah batu kapur lokal.

  • Fungsi utama dan penggunaan arena pada masa RomawiPada masa kejayaannya, Pula Arena digunakan sebagai tempat pergelaran pertarungan gladiator

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pula Arena merupakan salah satu situs bersejarah paling ikonik di Kroasia yang punya latar belakang menarik. Terletak di kota pesisir Pula, arena ini adalah amfiteater Romawi yang dibangun di abad pertama Masehi. Bangunan ini memegang peranan penting dalam sejarah Romawi dan saat ini menjadi daya tarik wisata budaya yang sangat populer di Kroasia.

Keindahan arsitektur serta kekayaan sejarah yang dimiliki Pula Arena menjadikannya warisan budaya yang tak ternilai. Keunikan arena ini bukan hanya terletak pada ukuran dan bentuknya, tetapi juga pada fakta-fakta mengejutkan yang membuatnya menjadi salah satu bangunan Romawi yang paling terawat di dunia.

1. Sejarah pembangunan Pula Arena yang megah

Pula Arena (commons.m.wikimedia.org/Sander Heil)

Pula Arena dibangun antara tahun 27 SM hingga 68 M selama kekuasaan Kaisar Vespasian, yang juga bertanggung jawab atas pembangunan Colosseum di Roma. Awalnya, arena ini dibuat dari kayu pada masa Kaisar Augustus, kemudian diganti menjadi bangunan batu kecil pada masa Kaisar Claudius, dan akhirnya diperbesar untuk pertunjukan gladiator pada masa Vespasianus.

Lokasi arena berada di luar tembok kota Pula di jalan Via Flavia yang menghubungkan Pula dengan Aquileia dan Roma, mencerminkan pentingnya Pula sebagai pusat administrasi regional Romawi. Pula Arena selesai dibangun tahun 81 M dan mampu menampung sekitar 23 ribu penonton, menjadikannya salah satu amfiteater terbesar Romawi yang masih berdiri hingga kini.

2. Keunikan arsitektur dan struktur bangunan

Pula Arena (commons.m.wikimedia.org/Carole Raddato)

Salah satu hal yang membuat Pula Arena berbeda dari amfiteater Romawi lain adalah keberadaan empat menara sisi yang masih utuh sepenuhnya, sebuah fitur yang langka. Bentuk arena yang elips dengan panjang sekitar 132 meter dan lebar 105 meter serta dinding yang mencapai ketinggian 32 meter menunjukkan kehebatan teknik konstruksi Romawi.

Material utama yang digunakan adalah batu kapur lokal dengan tiga gaya arsitektur Romawi — Doric, Ionic, dan Corinthian — yang diaplikasikan dalam fasadnya. Menara-menara tersebut juga memiliki fungsi struktural untuk memperkuat dinding dan menyediakan akses tangga bagi penonton, serta menampung tangki air hujan.

3. Fungsi utama dan penggunaan arena pada masa Romawi

Pula Arena (commons.m.wikimedia.org/Michael Bechtold)

Pada masa kejayaannya, Pula Arena digunakan sebagai tempat pergelaran pertarungan gladiator dan lomba-lomba hiburan yang penuh aksi, termasuk pertunjukan berburu binatang buas yang menarik perhatian ribuan penonton. Serangkaian lorong bawah tanah yang rumit memungkinkan hewan dan para gladiator dimunculkan secara dramatis ke arena.

Selain pertarungan, arena juga menjadi pusat hiburan publik yang menyatu dengan budaya dan masyarakat setempat. Fungsi ini bertahan hingga abad kelima ketika pertunjukan gladiator dilarang oleh Kaisar Honorius.

4. Transformasi dan pelestarian melalui perkembangan zaman

Pula Arena (commons.m.wikimedia.org/Jeroen Komen)

Seiring perubahan zaman, penggunaan Pula Arena juga beragam. Setelah era Romawi, bangunan ini sempat dipakai untuk merumputkan ternak dan menjadi arena festival pada masa medieval. Bahkan ada rencana untuk membongkar dan memindahkan batu-batunya ke Venesia, tetapi hal ini berhasil dicegah.

Kini, Pula Arena berfungsi sebagai tempat penyelenggaraan konser, festival, dan acara budaya lainnya, sambil tetap mempertahankan keutuhan struktur aslinya sebagai simbol warisan budaya Kroasia.

5. Tempat wisata budaya dan ikon nasional Kroasia

Pula Arena (commons.m.wikimedia.org/Diego Delso)

Pula Arena menjadi ikon nasional Kroasia dan muncul pada uang kertas pecahan 10 kuna. Keunikan dan keindahannya menjadikan arena ini salah satu tujuan wisata utama di negara tersebut. Pengunjung dapat menjelajahi menara dan lorong bawah tanah sambil menikmati pemandangan indah lepas pantai Adriatik.

Sebagai salah satu amfiteater Romawi yang paling terawat dan terbesar di dunia, Pula Arena membuktikan kekuatan dan keindahan warisan Romawi di Kroasia. Banyak orang datang tidak hanya untuk belajar sejarah, tetapi juga merasakan atmosfer unik penggabungan sejarah dengan budaya modern.

Pula Arena bukan sekadar bangunan tua, melainkan saksi bisu kejayaan Romawi yang masih hidup melalui kegiatan budaya dan pariwisata. Keberadaannya memberikan gambaran menarik tentang sejarah kuno sekaligus menjadi magnet wisata penting bagi Kroasia dan dunia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team