ilustrasi penelitian (freepik.com/wirestock)
Berdasarkan artikel yang diterbitkan oleh Food and Agriculture Organization of the United Nations, rhizopoda juga dikenal sebagai bioindikator, yaitu organisme yang digunakan untuk menunjukkan kondisi lingkungan. Karena rhizopoda sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan, mereka sering digunakan untuk menilai kualitas air atau tanah di suatu daerah. Jika populasi rhizopoda menurun secara drastis, ini bisa menjadi indikasi bahwa lingkungan tersebut telah tercemar atau mengalami kerusakan.
Sebaliknya, peningkatan populasi rhizopoda dapat menunjukkan bahwa lingkungan sedang membaik. Contoh penerapan ini adalah pada penilaian kualitas air sungai. Rhizopoda seperti amoeba dan arcella digunakan sebagai bioindikator untuk menunjukkan kondisi lingkungan air yang sehat. Jika populasi rhizopoda menurun, ini bisa menjadi tanda bahwa air tercemar oleh polutan atau bahan kimia berbahaya. Dalam hal ini, rhizopoda berperan sebagai alat untuk memantau kesehatan lingkungan dan membantu dalam upaya pemulihannya.
Dari fakta-fakta di atas, kita dapat melihat betapa pentingnya rhizopoda dalam kehidupan dan ekosistem kita. Meskipun mereka mungkin tidak sepopuler organisme lain, rhizopoda memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan mendukung kehidupan organisme lainnya.