Seperti dicatat dalam laman NASA, bintang dapat diartikan sebagai objek astronomi yang mewakili elemen penyusun dasar dari berbagai gugusan semesta seperti tata surya dan galaksi. Karena sifatnya sebagai penyusun gugusan semesta, bintang juga berjumlah sangat banyak dengan berbagai macam ukuran, sifat, jenis, dan karakternya.
Bintang terbesar dalam tata surya kita adalah Matahari. Karena ukurannya yang cukup masif, hal tersebut cukup untuk membentuk massa dan kekuatan gravitasi untuk menjaga planet-planet di sekitarnya supaya tetap bergerak mengelilingi Matahari secara teratur. Jika dinilai dari segi ukurannya, ada banyak bintang di alam semesta yang memiliki ukuran jauh lebih besar ketimbang Matahari.
Sifat dan karakter bintang sangat berbeda dengan planet, meskipun terkadang masih ada banyak orang yang menyamakan keduanya. Perbedaan mendasarnya adalah pada kemampuan objek dalam memancarkan cahaya, seperti diulas dalam National Geographic. Bintang adalah objek angkasa yang dapat memancarkan cahayanya sendiri, sedangkan planet tidak.
Jika dilihat dari Bumi di malam hari, bintang dan planet juga memiliki ciri khas yang berbeda namun agak mirip. Bintang, jika dilihat di malam hari, cahayanya akan terlihat berkelap-kelip. Sedangkan, cahaya planet akan terlihat statis (tidak berkelip) dan kabur. Nah, rupanya planet dapat memantulkan cahaya dari cahaya bintang di sekitarnya, misalnya Matahari.
Tidak diketahui ada berapa banyak jumlah bintang di alam semesta. Kemungkinan jumlahnya memang mustahil untuk dihitung mengingat luas alam semesta yang nyaris tanpa batas. Bahkan, ilmuwan dan akademisi menganggap bahwa jumlah bintang bisa mendominasi di alam semesta, jauh lebih banyak ketimbang planet dan objek semesta lainnya.