Radiasi di alam semesta memiliki dampak terhadap planet dan objek angkasa lainnya, termasuk Bumi. Radiasi terdekat yang diterima oleh Bumi adalah radiasi Matahari. Ada beberapa gelombang radiasi lainnya, namun dampaknya dirasa sangat kecil dan bahkan tidak memiliki efek apa-apa terhadap Bumi.
World Meteorological Organization dalam lamannya menjelaskan bahwa sebagian besar dari radiasi luar angkasa, misalnya sinar Matahari, diserap dan dipantulkan kembali oleh atmosfer Bumi. Namun, sebagian radiasi lainnya lolos dan mampu mencapai permukaan Bumi.
Tanpa adanya atmosfer Bumi, planet yang kita tinggali saat ini akan mengalami lonjakan dan penurunan suhu secara bersamaan. Pada saat sinar Matahari menyinari Bumi, maka suhu Bumi bisa sangat panas dan bahkan membakar permukaan Bumi. Begitu juga pada saat malam hari, suhu di bagian Bumi ketika malam bisa mencapai minus 18 derajat Celcius.
Menurut NASA, kehidupan di Bumi terlindungi dari paparan radiasi mematikan karena Bumi memiliki medan magnet yang stabil. Memang, tidak semua radiasi mampu ditangkal oleh medan magnet Bumi. Tapi setidaknya, sebagian besar radiasi perusak dari luar angkasa bisa dipantulkan kembali dan tidak berdampak mematikan bagi kehidupan organisme.