Ilustrasi Sargassum yang terdampar di pesisir pantai (commons.m.wikimedia.org/Jonathan Wilkins)
Keberadaan Sargassum yang melimpah ternyata memberikan dampak bagi kehidupan. Baik yang memberikan manfaat dan juga bisa merugikan. Dilansir dalam website Only One tentang dampak rumput laut Sargassum bagi ekosistem dan kehidupan laut. Yaitu, Sargassum yang tumbuh banyak dan membentang luas di perairan dapat menutupi masuknya sinar matahari ke dasar lautan, sehingga karang dan lamun akan mati. Serta Sargassum yang membusuk akan mengasamkan air juga bisa membunuh bayi ikan yang bereproduksi didekat pantai. Ikan lumba-lumba maupun kura-kura juga akan terjebak, jika tidak bisa terlepas juga akan menyebabkan kematian.
Bahkan Sargassum yang membusuk juga menghasilkan gas hidrogen sulfida yang menimbulkan bau yang mengganggu indra penciuman. Selain itu, gas ini dapat menyebabkan iritasi mata, tenggorokan dan hidung. Terutama akan mengganggu orang dengan penyakit asma atau pernapasan, melansir dalam Florida Health. Operasi kapal juga dapat terhambat dengan adanya Sargassum yang tumbuh liar ini. Keberadaannya yang berlebihan dapat menyumbat intake kapal, sehingga air laut tidak bersirkulasi cepat. Akhirnya mesin kapal terlalu panas dan mati. Kehidupan di pesisir juga akan terganggu, seperti nelayan maupun pengunjung.
Sehingga perlu adanya tindakan supaya Sargassum yang tumbuh liar, keberadaannya lebih optimal untuk kehidupan. Dilansir jurnal Ekologia, bisa dimanfaatkan sebagai bahan makanan, karena mengandung beberapa nutrisi. Diantaranya seperti protein, karbohidrat, asam amino esensial, fenol, sumber vitamin, mineral zat besi (Fe), magnesium (Mg), kalsium (Ca) dan kalium (K)) serta sumber alginat.
Selain itu, dalam Food Scientia Journal of Food Science and Technology menyebutkan, Sargassum juga banyak mengandung senyawa bioaktif berupa fukoidan, fucosantin, flavonoid, terpenoid dan tanin. Senyawa bioaktif ini dapat berperan sebagai antioksidan, antiinflamasi, antikanker, antidiabetic, antiobesitas, imunomodulator, gastroprotekstif, sitoprotektif hingga neuroprotektif. Kandungan alginat juga dapat dimanfaatkan dalam industri kosmetik untuk membuat sabun, lotion, krim, shampo. Sedangkan dalam industri farmasi dapat digunakan sebagai bahan stabilizer, emulsifier, tablet, salep, kapsul. Juga dapat digunakan sebagai bahan additive pada beberapa industri seperti industri tekstil, keramik, fotografi dan pestisida.