grafit (commons.wikimedia.org/H.Zell)
Pada abad ke-16, sekitar tahun 1565, dikisahkan ada sebuah badai dahsyat yang menumbangkan pohon besar di kawasan Borrowdale, Inggris. Akar pohon yang tumbang tersebut ternyata mengeluarkan material berwarna hitam dalam jumlah yang besar. Bahan ini kemudian disebut dengan grafit.
Grafit adalah mineral karbon murni yang dapat meninggalkan bekas abu-abu tua, hampir seperti logam di atas kertas. Karbon ini memiliki penampakan yang mirip dengan timah sehingga terkadang juga disebut plumbago (dari kata Latin plumbus, yang berarti 'timah hitam').
Para penggembala domba di area tersebut menggunakan grafit untuk menandai dombanya. Kemudian para seniman dan surveyor membungkus grafit dengan kertas, tali, kulit domba, atau ranting untuk digunakan menulis dan menggambar.
Menurut laman NPR, pada tahun yang sama, seorang naturalis Swiss, Conrad Gessner, menerbitkan gambar strip grafit di dalam tabung kayu. Ini kemudian menjadi penggambaran awal pensil kayu. Pada tahun 1610, grafit yang dibungkus dengan beragam material tersebut dijual di London dan akhirnya menjadi populer di seluruh Eropa, seperti dilansir laman Quality Logo Products.