kelompok pasukan NATO bertemu dengan pihak media di Norwegia pada 2018 (picryl.com/Public Domain)
Sebagai antisipasi terhadap militer Soviet, pihak Barat membentuk NATO atau North Atlantic Treaty Organization pada 1949. Anggota awal NATO adalah Amerika Serikat, Kanada, Prancis, United Kingdom (Inggris dan sekutunya), Denmark, Belgia, Norwegia, Italia, Islandia, Luxembourg, Portugal, dan Belanda. Jelas bahwa awal mula pembentukan NATO didasarkan pada kekhawatiran pihak Barat dalam menghadapi militer Uni Soviet.
Pada era yang lebih modern, anggota NATO bertambah, mulai dari Turki, Jerman, Spanyol, Bulgaria, Polandia, Yunani, hingga Latvia. Bahkan, negara dengan militer yang tampak biasa, seperti Lithuania, Albania, Slovakia, Kroasia, dan Republik Ceko, juga memutuskan bergabung dengan NATO. Hal ini sekaligus membuktikan bahwa pengaruh NATO lebih mendominasi dunia dibandingkan dengan Uni Soviet.
Kemerosotan ekonomi ditambah dengan politik tak stabil membuat Uni Soviet seolah makin ditinggalkan oleh kawan-kawannya. Puncaknya, pada 26 Desember 1991, Uni Soviet dinyatakan bubar dan akhirnya muncul lima belas negara pecahannya. Banyak pihak berspekulasi bahwa pengaruh NATO yang membuat Uni Soviet menjadi negara yang makin ditinggalkan oleh negara-negara lainnya.
Sederet kisah sejarah tentang runtuhnya Uni Soviet di atas menarik, kan? Gak menyangka, padahal dulu mereka merupakan negara kuat dan pernah menjadi sekutu dekat dari pihak Barat. Semoga artikel kali ini bisa menambah wawasan sejarah buat kalian, ya!