5 Fakta Seputar Bulu Kucing, Ternyata Bukan Pemicu Alergi

Kucing merupakan hewan peliharaan yang banyak digemari. Fitur tubuhnya yang unik dan lucu menjadi daya tarik bagi sebagian orang. Selain itu, hewan ini memiliki bulu-bulu yang lembut yang membuat kita merasa gemas dan ingin membelainya.
Bulu kucing sering kali dianggap sebagai penyebab alergi, namun tahukah kamu ternyata secara ilmiah bulu kucing tidak memicu alergi? Alergi terhadap kucing ternyata disebabkan karena sejumlah protein yang dieksresikan organ kulit. Nah, apa saja fakta menarik seputar bulu kucing lainnya? Yuk check it out!
1. Kucing menghabiskan banyak waktu untuk membersihkan bulu-bulunya
Kucing sering terlihat tengah menjilat bulu-bulu pada tubuhnya atau dikenal dengan istilah grooming. Ini adalah cara yang dilakukan kucing untuk menjaga kebersihan tubuh. Grooming akan menstimulasi produksi sebum, membantu mengurangi kotoran dan parasit serta membuang rambut-rambut yang rontok.
Kucing menghabiskan banyak waktu untuk melakukan grooming pada bulunya. Melansir laman Fully Feline, sebuah studi terhadap sebelas kucing domestik menunjukkan bahwa kucing menghabiskan sekitar 8% waktu terjaga untuk grooming. Penelitian lain menyebutkan kucing bisa menghabiskan 25-30% waktunya untuk grooming. Ini menunjukkan seberapa penting kebersihan bagi seekor kucing.