ilustrasi Mohenjo-daro di Sind, Pakistan (Wikimedia Commons/Gaffar772)
Dilansir laman GeeksforGeeks, Mohenjo-daro sempat mengalami peristiwa banjir besar. Beberapa sejarahwan percaya bahwa peristiwa tersebut menyebabkan hilangnya peradaban Lembah Indus. Selain itu, adanya konflik politik antara Mohenjo-daro dengan Mesopotamia pada saat itu juga membuat ekonomi peradaban Lembah Indus melemah. Sejak saat itulah, Mohenjo-daro hilang dari permukaan bumi.
Hingga pada akhirnya, Mohenjo-daro ditemukan kembali oleh R. D. Banerji, yaitu seorang petugas survei arkeologi asal India pada tahun 1922. Laman Penn Museum memaparkan, dilakukan penggalian secara besar-besaran pada tahun 1922-1931 untuk dapat melihat kembali wujud dari Mohenjo-daro. Selama penggalian tersebut, ditemukan gundukan yang berisi 37 kerangka dan tulang manusia. Penemuan kerangka manusia tersebut membuka inforamasi bagi para arkeolog terkait peradaban Indus.
Situs Mohenjo-daro dulunya merupakan pusat kota atau pusat administratif dari peradaban Lembah Indus yang dibangun pada tahun 2.600 sebelum Masehi. Mohenjo-daro terdiri dari beberapa bangunan berupa blok, sumur, hingga tempat pemandian yang digunakan untuk kepentingan sehari-hari masyarakat Harappa. Melemahnya ekonomi serta terjadinya peristiwa banjir besar membuat Mohenjo-daro hilang terkubur dengan tanah. Hingga pada akhirnya Mohenjo-daro ditemukan kembali pada tahun 1922 dan menjadi situs sejarah yang membuka pemahanan terkait peradaban Indus hingga saat ini.