pengeringan daun tembakau (commons.wikimedia.org/PJeganathan)
Diketahui bahwa daun tembakau sendiri mengandung protein yang sangat tinggi. Pada tahun 1981, the World Health Organization's Farm and Agriculture Organization melaporkan bahwa daun tembakau dapat digunakan sebagai makanan fungsional. Lebih lanjut, ekstrak protein dari daun tembakau, menurutnya, mengandung asam amino dan lisin, dan tidak mengandung nikotin.
Akan tetapi, jika memakan daunnya sedikit saja sudah terasa keras di perut, apalagi mengonsumsinya dalam jumlah banyak, sudah pasti beracun. Kita pun tahu bahwa nikotin dalam daun tembakau (yang dibuat untuk merokok) bersifat adiktif, dan berkontribusi terhadap timbulnya penyakit kanker. Tembakau yang dibuat rokok dan pipanya itu sendiri tentu berbahaya, karena asapnya sangat karsinogenik.
Efek berbahaya dari tembakau memang telah diinformasikan oleh dokter pada tahun 1800-an. Namun, karena tahun-tahun terus bergulir, rokok pun menjadi mode ketika para selebritas mulai mempromosikan rokok untuk kesenangan semata.
Fakta tentang tanaman tembakau, dari sejarahnya hingga nilai gizi, dan bahayanya memang menarik. Lalu, bagaimana cara menyikapi manfaat dan bahaya tembakau? Jika digunakan sebagai obat, mungkin perlu untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Apabila untuk merokok, tentu saja diperlukan kadar yang tepat, dan sebisa mungkin mengurangi sifat kecanduan.