Kalau mengikuti cerita dalam manga dan anime Samurai X, kamu akan tahu cerita zaman kejatuhan Edo. Ya, kejatuhan zaman Edo sudah dimulai sejak awal 1868, yakni saat pasukan dan rakyat Jepang menginginkan kembalinya kekuasaan di tangan Kaisar Jepang.
Bukan tanpa alasan, akhir-akhir era kepemimpinan syogun menjabat di Jepang, ada banyak hal yang berkaitan dengan modernisasi serta masuknya bangsa asing ke Jepang. Tentu hal ini menjadi tantangan serius bagi kesyogunan saat itu.
Seperti ditulis dalam laman Britannica, kejatuhan syogun terjadi ketika Ibu Kota Edo jatuh ke tangan pasukan dari Kaisar Meiji. Pada saat itu, usia Meiji masih sangat muda, namun mendapatkan dukungan penuh dari negara-negara barat untuk mengembalikan tatanan Jepang yang kala itu dikuasai oleh syogun.
Syogun yang menolak kedatangan bangsa barat dan teknologinya, membuat posisinya di mata kaisar menjadi lemah dan dianggap sebagai kudeta. Posisi kaisar yang memang lebih tinggi tentu dapat dengan cepat menghancurkan kesyogunan yang kala itu dipimpin oleh Syogun Tokugawa ke-15, Tokugawa Yoshinobu.
Perang dalam kejatuhan Edo tersebut terkenal dengan nama Perang Boshin, yakni perang besar antara bakufu (militer syogun) dengan pro Meiji. Akhirnya, pada Juli 1868, seluruh kota Edo dapat dikuasai oleh Kaisar Meiji. Dua bulan setelahnya, nama kota tersebut berubah menjadi Tokyo.
Kejatuhan zaman Edo juga dinamakan dengan Restorasi Meiji. Dalam peristiwa ini, kekuasaan penuh dikembalikan kepada Kaisar sebagai penguasa Jepang yang sah. Berakhirnya zaman Edo juga disebut-sebut sebagai akhir dari kisah samurai, mirip dengan apa yang diceritakan dalam anime Samurai X.