potret ular naga jawa yang sedang mengonsumsi katak (commons.wikimedia.org/Ikmalhuda)
Penampilannya sangat menarik perhatian dan karakternya yang pasif pastinya mengundang banyak pecinta ular untuk mencoba memelihara ular naga jawa. Sayangnya, ular yang satu ini bisa dibilang nyaris mustahil untuk dirawat oleh manusia. Bahkan, pada lingkup penangkaran pun masih sangat sulit untuk membuat ular ini dapat hidup dengan nyaman pada lingkungan buatan manusia.
Alasan utamanya terletak pada perilaku ular ini yang sangat mudah stres dan sensitif. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, ular naga jawa akan langsung membekukan tubuhnya saat dipegang makhluk berukuran besar, termasuk manusia. Pada masa stres inilah ular naga jawa akan mulai menolak makan hingga dapat menyebabkan kematian, dilansir AZ Animals. Selain itu, mereka juga terbilang sangat rewel soal suhu.
Jika dipindahkan ke tempat dengan suhu yang lebih tinggi ketimbang habitat alaminya, ular ini juga akan menunjukkan tanda-tanda stres. Sekalipun ada individu yang berhasil dipelihara manusia, biasanya mereka tak akan hidup lama. Selain itu, tak diketahui apakah ular naga jawa bisa dikembangbiakkan dalam perawatan manusia dengan segala kesulitan dalam merawat mereka. Maka dari itu, sebenarnya tak dianjurkan bagi kita untuk memelihara ular yang satu ini.
Beruntungnya, status konservasi ular naga jawa terbilang baik. IUCN Red List melabeli ular ini dalam status kekhawatiran rendah (least concern). Meskipun kita tak mengetahui secara pasti jumlah individu di alam liar, populasi ular naga jawa saat ini mengalami kenaikan. Sebab, ular ini dapat beradaptasi dengan baik pada lingkungan pertanian manusia, khususnya di wilayah Pulau Jawa.
Ternyata di balik namanya yang menyimpan kesan yang kuat, ular naga jawa tergolong sebagai jenis ular yang rapuh. Penampilan mereka jelas sekali dapat menarik perhatian sehingga timbul keinginan untuk memeliharanya. Akan tetapi, lebih baik biarkan ular in tetap hidup di habitatnya dengan bebas dan tentunya jaga lingkungan di sekitar supaya mereka tak perlu khawatir pada kerusakan habitat sehingga populasinya bisa terus terjaga, ya!