harimau sumatra di Miami MetroZoo, Florida (commons.wikimedia.org/Clément Bardot)
Meskipun kelima kucing dalam genus Panthera merupakan predator puncak sukses, keberadaan mereka saat ini terancam oleh banyak hal. Harimau, misalnya, mendapatkan ancaman terbesar dari perburuan liar dan hilangnya habitat akibat penebangan hutan sampai pembukaan lahan untuk perkebunan. Belum lagi, mereka sering konflik dengan manusia, berkompetisi dengan hewan ternak, dan terkena wabah penyakit.
Peran harimau dan kucing-kucing dalam genus Panthera sebagai predator puncak sangat dibutuhkan di alam liar. Keberadaan mereka sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Sayangnya, kelima predator puncak ini terancam kepunahan. Berikut status konservasi kelima spesies genus Panthera berdasarkan Daftar Merah IUCN.
- Singa (Panthera leo) berstatus vulnerable atau rentan dengan jumlah individu dewasa sekitar 23 ribu ekor,
- Jaguar (Panthera onca) berstatus near threatened atau hampir terancam dengan tren populasi mengalami penurunan,
- Macan tutul (Panthera pardus) berstatus vulnerable atau rentan dengan tren populasi mengalami penurunan.
- Harimau (Panthera tigris) berstatus endangered atau genting dengan jumlah individu dewasa gak sampai 4 ribu ekor.
- Macan tutul salju (Panthera uncia) berstatus vulnerable atau rentan dengan jumlah individu dewasa gak sampai 3.500 ekor.
Nah, sekarang kamu sudah tahu lebih banyak tentang genus Panthera, bukan? Harimau sumatra adalah satu-satunya kucing genus Panthera yang tersisa di Indonesia. Kita wajib menjaga habitat aslinya di Sumatra supaya populasinya bisa terjaga dan mereka bisa hidup dengan damai sebagai salah satu bentuk keanekaragaman fauna Indonesia.