ilustrasi Pythagoras keluar dari alam bawah sadar (upload.wikimedia.org/Salvator Rosa)
Melansir laman Ensiklopedia Filsafat Stanford, Pythagoras merupakan seorang yang percaya akan adanya reinkarnasi. Ia percaya bahwa setelah manusia mati, akan bereinkarnasi menjadi makhluk lain seperti hewan ataupun tumbuhan.
Seorang filsuf juga komedian bernama Xenophanes menceritakan bahwa suatu ketika Pythagoras sedang jalan-jalan. Dalam perjalanannya ia melihat seekor anak anjing yang dipukuli. Ia langsung menghentikannya. Alasannya, ia percaya bahwa dalam diri anak anjing tersebut terdapat jiwa seseorang. Ia bahkan seperti mendengar jeritan anak anjing tersebut akibat dipukuli.
Berdasarkan cerita satire Xenophanes tersebut, beberapa filsuf percaya bahwa pencetus teorema pythagoras tersebut sangat mempercayai kelahiran kembali jiwa manusia dalam bentuk makhluk lain. Bahkan ia percaya bahwa suatu kejadian akan terulang kembali dalam beberapa waktu mendatang, sehingga tidak ada sesuatu yang benar-benar baru.
Pandangannya yang demikian itu kemudian sangat mempengaruhi kehidupannya. Pythagoras menganggap bahwa setiap makhluk hidup diciptakan sama dan harus diperlakukan dengan baik. Ia menjadi seseorang yang begitu manusiawi dengan makhluk hidup, tidak peduli itu hewan ataupun tumbuhan. Hal itu menjadi salah satu prinsipnya dalam menjalani hidup. Tujuannya agar setelah mati, jiwanya tetap tenang.
Kepribadiannya yang unik itulah membuat sebagian besar ilmuwan kagum dan penasaran untuk menelitinya lebih dalam. Apakah kamu juga memiliki salah satu kepribadian seperti Pythagoras?