Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kota Salinas, California
Kota Salinas, California (commons.wikimedia.org/Naotake Murayama)

Intinya sih...

  • Salinas dikenal sebagai "The Salad Bowl of the World" karena memasok 80% selada di Amerika Serikat, didukung oleh kesuburan tanah dan jalur distribusi kereta api.

  • Kota ini memiliki hubungan erat dengan penulis John Steinbeck, yang menginspirasi karyanya. Salinas juga terkenal dengan tradisi koboi melalui California Rodeo.

  • Salinas menjadi pusat inovasi AgTech dengan kolaborasi industri besar dan memanfaatkan kabut samudra sebagai pendingin alami untuk tanaman.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sayuran segar yang hampir setiap hari tersaji di meja makan masyarakat Amerika Serikat sebagian besar berasal dari sebuah lembah subur di California bernama Salinas. Kota ini menjadi salah satu pusat terpenting dalam industri pangan nasional.

Terletak di Monterey County, Salinas dikelilingi hamparan lahan pertanian seluas ratusan ribu hektare yang berperan besar dalam memenuhi kebutuhan nutrisi jutaan orang. Tak heran jika wilayah ini dikenal sebagai penyumbang selada terbesar di Amerika Serikat. Penasaran seperti apa peran dan keunikan Kota Salinas? Berikut lima fakta menariknya.

1. Punya julukan "The Salad Bowl of the World"

Pertanian Selada, Kota Salinas, California (commons.wikimedia.org/PAC55)

Salinas memegang peranan vital dalam rantai makanan global karena kesuburan tanahnya yang sangat luar biasa. Dilansir laman Salinas, wilayah ini mendapatkan julukan “The Salad Bowl of the World” karena mendorong industri pertanian senilai 2 miliar dolar AS yang memasok sekitar 80 persen selada dari seluruh Amerika Serikat. Industri tersebut berpusat di Lembah Salinas yang dikenal sangat subur.

Produksi sayuran di lembah ini terus berkembang pesat sejak hadirnya jalur kereta api Southern Pacific pada tahun 1867 yang membuka akses distribusi luas. Setiap sudut kota terasa seperti lumbung pangan raksasa yang terus berproduksi sepanjang tahun tanpa henti untuk memenuhi kebutuhan pasar internasional yang sangat besar.

2. Jejak sastra sang maestro, John Steinbeck

Potret John Steinbeck (commons.wikimedia.org/Nobel Foundation)

Kota di California ini menyimpan memori tentang penulis besar John Steinbeck. Dilansir laman Steinbeck in the Schools, Steinbeck menyatakan niatnya untuk menempatkan “negaranya”, yakni Lembah Salinas, di peta sastra dunia karena tempat ini dianggap sebagai lokasi penuh keajaiban yang melahirkan banyak hal hebat. Termasuk mahakaryanya yang berjudul East of Eden.

Penulis pemenang Nobel ini menghabiskan masa kecilnya dengan mengamati keajaiban alam Lembah Salinas, mulai dari tebing batu pasir hingga kehidupan para pekerja lapangan. Warisan masa kecil di wilayah tersebut menumbuhkan rasa cinta yang mendalam terhadap tanah kelahiran, pengetahuan tentang cuaca, serta kesadaran akan kerja keras para buruh tani yang memanen kelimpahan di lembah tersebut.

3. Tradisi koboi dalam California Rodeo Salinas

California Rodeo Salinas (commons.wikimedia.org/David Monniaux)

Salinas dikenal dengan tradisi Barat yang masih sangat kental melalui acara tahunan bertajuk Big Week. Dilansir laman Carodeo, perhelatan ini dimulai pada tahun 1911 dengan nama Wild West Show di Sherwood Race Track yang menampilkan koboi legendaris seperti Jesse Stahl.

Acara yang kemudian resmi berganti nama menjadi California Rodeo pada tahun 1914 ini terus berkembang hingga memiliki tribun permanen dengan kapasitas ribuan kursi di Sherwood Park pada era 1920-an. Kini, festival tersebut tetap menjaga keasliannya sebagai salah satu rodeo terbesar di Amerika Serikat yang menghidupkan kembali sejarah panjang para penunggang kuda di Lembah Salinas.

4. Pusat inovasi AgTech yang canggih

Pertanian di Kota Salinas, California (commons.wikimedia.org/U.S. Department of Agriculture)

Meskipun pemandangannya didominasi oleh ladang hijau, Salinas sebenarnya menyimpan ambisi besar untuk menjadi pusat teknologi pertanian dunia. Dilansir laman Reservoir, kota ini baru saja meresmikan pusat inovasi AgTech perdana di atas lahan komersial yang bertujuan menciptakan "Kampung Olimpiade" bagi teknologi pertanian.

Proyek ambisius ini melibatkan kolaborasi antara raksasa industri seperti John Deere dan Taylor Farms untuk mempercepat penggunaan robotika serta teknologi presisi langsung di tengah ladang. Melalui inisiatif ini, para pengembang teknologi bisa mendapatkan umpan balik instan dari para petani untuk memastikan inovasi yang diciptakan benar-benar mampu menjawab tantangan nyata dalam memproduksi pangan secara efisien.

5. Rahasia kesuburan dari kabut samudra

Kota Salinas, California terlihat dari atas (commons.wikimedia.org/Agarre16)

Sayuran di Salinas bisa tumbuh begitu hijau dan renyah berkat fenomena alam yang sering disebut sebagai marine layer atau lapisan kabut laut. Kabut tebal yang berasal dari Teluk Monterey ini masuk dan menyelimuti seluruh lembah secara rutin setiap sore dan pagi hari.

Dilansir laman Ocean Mist Farms, kabut tersebut bertindak sebagai pendingin alami yang menjaga kelembapan tanah serta mencegah tanaman layu akibat sengatan matahari yang terik. Mikroklimat spesial ini membuat Salinas mampu menghasilkan sayuran dengan kualitas premium secara konsisten sepanjang musim tanpa mengenal waktu.

Deretan fakta tersebut memberi gambaran tentang Salinas sebagai wilayah dengan sejarah panjang, budaya agraris, dan peran penting dalam industri pangan modern. Hamparan ladang hijau yang mengelilingi kawasan ini menjadi bagian dari aktivitas sehari-hari sebagai salah satu pusat produksi sayuran dunia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team