ilustrasi kalender zaman dulu (unsplash.com/Europeana)
Pernah bertanya-tanya kenapa nama bulan seperti September, Oktober, November, dan Desember terdengar seperti angka tapi gak sesuai urutannya? Ini karena pada awalnya, kalender Romawi hanya memiliki 10 bulan, dimulai dari bulan Maret.
Nama-nama bulan ini merujuk pada angka dalam bahasa Latin:
- September berarti bulan ketujuh,
- Oktober berarti bulan kedelapan,
- November berarti bulan kesembilan,
- Desember berarti bulan kesepuluh.
Namun, sekitar tahun 700 SM, Raja Numa Pompilius menambahkan dua bulan baru, yaitu Januari dan Februari, di awal tahun. Perubahan ini menyebabkan urutan bulan bergeser, tetapi nama-namanya tetap dipertahankan.
Dari sejarah panjangnya hingga fakta-fakta unik yang mengejutkan, kalender memang lebih dari sekadar alat untuk melihat tanggal. Perubahan dan inovasi yang terus terjadi selama ribuan tahun membuktikan betapa pentingnya pengukuran waktu bagi kehidupan manusia.
Dengan memahami fakta-fakta ini, kamu jadi tahu bahwa kalender bukan hanya benda biasa, tapi juga saksi bisu perjalanan peradaban kita. Siapa tahu bahwa mungkin suatu hari nanti, kita akan melihat inovasi baru dalam sistem kalender yang lebih canggih?