Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gajah (commons.wikimedia.org/HeatherMarieKosur)

Intinya sih...

  • Meerkat tinggal di Afrika dan mengutamakan kerja sama dalam menghadapi predatornya, membentuk formasi agar terlihat besar, dan memberikan peringatan suara jika ada ancaman mendekat.

  • Gagak melakukan mobbing behavior dengan menganggu, menyerang, dan mengintimidasi predatornya serta saling memberikan peringatan bahaya.

  • Lumba-lumba melawan hiu dengan mengejar, menabrak menggunakan moncongnya, dan membentuk lingkaran sebagai perlindungan dari serangan predator.

Mayoritas hewan mempunyai predator alami dan segelintirnya tak punya predator alami karena mereka sendiri berperan sebagai predator puncak bagi para mangsanya. Ada beberapa hewan yang tak kenal takut atau berani melawan predatornya seperti landak melawan singa dan macan tutul dengan durinya yang tajam. Kanguru menggunakan kakinya untuk menendang keras lawannya yakni anjing liar.

Sebaliknya, ada beberapa hewan bekerja sama dengan sesama spesiesnya untuk melawan predator alami masing-masing. Dengan strategi berbeda-beda mulai dari melakukan penyerangan secara langsung bersama-sama maupun berbagi tugas satu sama lain untuk menghadapi ancaman predator, membuktikan kecerdasan hewan tersebut. Mari cari tahu seperti apa cara unik dari hewan-hewan melawan pemangsa.    

1. Meerkat

Meerkat (commons.wikimedia.org/anton dieter)

Tak banyak yang tahu, meerkat adalah sejenis luwak memiliki bulu berwarna abu-abu dan coklat dengan bercak gelap di sekitar matanya. Meerkat tinggal di Afrika: Afrika Selatan, Botswana, Zimbabwe dan Mozambik yang menempati sabana dan padang rumput. Meerkat mengutamakan kerja sama dalam menghadapi pedatornya.

 

Predatornya seperti serigala, ular kobra dan puff adder serta mamalia pemangsa: jackal, rubah dan kucing liar afrika. Kawanan meerkat akan membentuk formasi agar mereka terlihat besar untuk melawan predator dengan mendesis dan membusungkan tubuhnya. Jika menggunakan sistem pertahanan untuk melindungi diri, meerkat yang bertugas sebagai penjaga akan memberikan peringatan suara jika ada ancaman mendekat.

 

2. Gagak

Gagak (commons.wikimedia.org/Walter Siegmund)

Gagak adalah burung sangat sosial. Beberapa gagak muda membantu orang tuanya untuk merawat adik-adiknya sebelum mereka memulai kehidupan perkawinannya. Begitupun saat menghadapi predatornya seperti burung pemangsa: elang dan burung hantu dan mamalia meliputi rubah, kucing liar dan anjing.

 

Kawanan gagak melakukan mobbing behavior yakni perilaku agresif kolektif dengan menganggu, menyerang dan mengintimidasi predatornya agar pergi dari wilayah mereka. Ketika satu gagak mendeteksi bau predator, ia akan mengirimkan peringatan kepada gagak lain semacam panggilan alarm. Kemudian, kawanan gagak akan mematuk dan mencakar predator. Sebelum itu, mereka akan terbang melingkar untuk menganggu konsentrasi predator.  

3. Lumba-lumba

Lumba-lumba (commons.wikimedia.org/Arnaud 25)

Dilansir Us.whales.org, hiu besar memangsa anak-anak lumba-lumba yang masih belia dan lumba-lumba dewasa yang sedang sakit. Untuk itu, lumba-lumba tak segan untuk melakukan serangan balik kepada hiu dalam kawanan besar. Mereka saling menempel dalam polong dan menyerang bareng hiu dengan mengejar dan menabraknya. Lumba-lumba menggunakan moncongnya untuk menabrak hiu, menargetkan perut dan insangnya untuk membuat hiu cedera.

Predator utama lumba-lumba seperti hiu putih, hiu macan, hiu banteng dan orca. Cara induk melindungi anaknya dengan membentuk lingkaran sebagai perlindungan dari serangan predator. Lumba-lumba hidup dalam kawanan disebut pod biasanya berisi 20 ekor, namun bisa meningkat hingga ratusan bahkan ribuan ekor disebut superpod.     

4. Kerbau afrika

Kerbau afrika (commons.wikimedia.org/DarwIn)

Sesuai namanya, kerbau ini berasal dari Afrika: Kenya, Tanzania, Zambia, Zimbabwe dan Afrika Selatan. Kerbau afrika dikenal karena perawakannya yang berotot, memiliki berat hingga 2.000 pon dan berdiri pada ketinggian sekitar lima kaki. Senada dengan itu, kerbau afrika berani menghadapi predatornya. Mereka membentuk lingkaran pelindung di sekitar kerbau muda, sakit dan sudah tua untuk melindunginya. Kerbau terkuat yang dipilih untuk menghadapi predator.

 

Kerbau percaya diri mengejar pemangsa dan menyerang menggunakan tanduknya untuk menusuk. Kerbau afrika diberkahi penglihatan serta insting yang tajam ketika ada bahaya menghampiri. Kerbau akan mengeluarkan panggilan peringatan kepada kerbau lain terhadap potensi ancaman. Kerbau afrika juga memiliki memori yang kuat untuk mengingat lokasi predator dan bersikap waspada jika berada di lokasi tersebut.

5. Gajah

Gajah (commons.wikimedia.org/Gracemontse)

Gajah adalah satu hewan tercerdas di muka bumi. Mereka memanfaatkan kecerdasannya ini untuk banyak hal, salah satunya untuk melawan predator. Ketika ancaman terdeteksi, kawanan gajah akan membentuk lingkaran di sekitar individu yang rentan dincar. Gajah dewasa pembentuk lingkarannya, sementara anak-anaknya berada di tengah. Kawanan ini dipimpin oleh induk betina.

 

Dengan koordinasi sudah dibentuk, gajah dapat mengintimidasi dan menghalangi predator ganas seperti singa dan hyena. Gajah menggunakan gading dan belalai untuk menangkis serangan predator. Gajah menggunakan vokalisasi seperti gemuruh, raungan dan geraman serta gerakan telinga untuk menyampaikan informasi kepada sesamanya termasuk peringatan ancaman predator, jelas shawuelephantsafaris.        

 

Gajah dan lumba memiliki sifat kekeluargaan yang tinggi untuk menghadapi predatornya. Dengan memori kuatnya, kerbau afrika bisa meningkatkan kewaspadannya terhadap predator di lokasi tertentu. Kawanan gagak melakukan serangan langsung diawali oleh sinyal bahaya yang dikeluarkan oleh salah satu dari mereka. Dengan keunikannya, meerkat akan membentuk formasi membuat dirinya besar untuk mengintimidasi predator.  

 

Inilah bukti kecerdasan para hewan dalam menghadapi predator masing-masing. Kuncinya adalah membentuk koordinasi yang solid.     

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team