Ida Noddack (commons.m.wikimedia.org)
Enrico Fermi dan Oppenheimer dikenal dengan masing-masing penemuan besarnya yaitu reaktor nuklir dan bom atom. Meskipun kedua penemuan tersebut memanfaatkan reaksi fisi nuklir, baik Fermi maupun Oppenheimer bukanlah orang pertama yang mencetuskan ide mengenai reaksi fisi nuklir.
Terlahir dengan nama Ida Eva Tacke, Noddack mempelajari ilmu kimia di Technical University of Berlin. Di tahun 1925, Tacke menemukan unsur rhenium bersama Walter Noddack, rekan peneliti yang kelak menjadi suaminya.
Setelah membaca paper Enrico Fermi di tahun 1934 seputar reaksi uranium dengan neutron untuk menghasilkan unsur lain yang lebih berat, Noddack mencetuskan ide bahwa reaksi uranium dan neutron akan menghasilkan inti atom yang lebih kecil. Akan tetapi, ide Noddack saat itu tidak dihiraukan oleh komunitas ahli fisika nuklir karena dianggap belum terbukti dari keilmuan kimia.
Apa yang dikemukakan oleh Noddack sebenarnya adalah reaksi fisi nuklir yang beberapa tahun setelahnya terbukti melalui eksperimen dua ahli kimia Jerman yaitu Otto Hahn dan Fritz Strassmann. Meski beberapa kali berpindah negara selama periode Nazi dan Perang Dunia II, Noddack tetap melanjutkan karir penelitinya di universitas bersama suaminya, dikutip dari Britannica.
Di tengah ketidaksetaraan akses pendidikan bagi perempuan saat itu, para ilmuwan ini berhasil meraih prestasi di bidang sains yang luar biasa. Tidak hanya berkontribusi terhadap perkembangan sains, perjuangan mereka juga sekaligus menjadi inspirasi bagi para perempuan yang mendalami bidang sains dan teknologi.