Ilustrasi botol susu (pexels.com/Burst)
Kode 7 ini agak membingungkan karena mencakup campuran berbagai jenis plastik, salah satunya adalah polycarbonate. Nah, plastik ini sering mengandung BPA (Bisphenol-A)—zat yang bisa mengganggu hormon tubuh jika terpapar terus-menerus. BPA bisa larut ke dalam makanan atau minuman, terutama saat plastik dipanaskan atau dipakai berulang kali. Risiko ini bisa makin besar kalau plastik sudah mulai kusam atau tergores.
Beberapa galon isi ulang, botol bayi, dan wadah makanan lama masih memakai bahan ini. Untungnya, sekarang sudah banyak produk yang mencantumkan label “BPA Free”, tapi tetap saja perlu jeli. Jangan cuma lihat bentuk dan harga—cek juga bahan penyusunnya. Untuk penyimpanan jangka panjang, pilih bahan yang lebih stabil seperti kaca atau baja tahan karat.
Nggak semua plastik itu jahat, tapi penting buat tahu mana yang sebaiknya dijauhi saat urusannya makanan. Beberapa jenis plastik memang tampak biasa saja, tapi bisa menyimpan risiko besar kalau salah cara pakainya. Apalagi kalau dipakai untuk makanan panas atau berulang kali.
Pilihlah plastik yang memang dirancang untuk menyimpan makanan dan tahan panas, atau lebih baik lagi beralih ke bahan alternatif yang lebih aman. Mungkin sedikit repot di awal, tapi tubuhmu akan berterima kasih dalam jangka panjang. Karena kesehatan, meskipun nggak kelihatan sekarang, tetap dimulai dari hal-hal kecil seperti memilih wadah makanan yang tepat.