5 Kandungan Jahe Merah yang Menjadikannya Pangan Fungsional, Apa Saja?

Siapa yang tidak mengetahui jahe? Pasti semua tahu ya. Jahe memiliki beberapa macam jenis, salah satunya jahe merah. Seperti yang kita ketahui, rimpang jahe memiliki banyak manfaat untuk tubuh, begitu pula dengan jahe merah. Sehingga, menjadikannya sebagai pangan fungsional yang mengandung senyawa bioaktif didalamnya.
Rimpang yang termasuk dalam keluarga Zingiberaceae ini memiliki bentuk rimpang yang hampir sama pada jahe. Jenis jahe merah (Zingiber oficinale Var.Rubrum) memiliki aroma yang lebih tajam serta rasa pedas.
Seperti halnya rimpang jahe, jahe merah digunakan sebagai obat atau jamu. Yang mana memiliki peran sebagai antioksidan, antiinflamasi maupun antiemetik (mengatasi muntah dan mual). Lalu, apa saja kandungan senyawa ataupun bioaktif didalamnya? Simak ulasanannya sebagai berikut.
1. Volatile oil dan non-volatile oil
Salah satu komponen yang paling dikenal dalam jahe merah adalah minyak atsiri atau volatie oil (minyak menguap). Yang mana, komponen ini memberikan bau yang khas pada jahe merah. Hal ini dijelaskan dalam jurnal Teknologi Pengolahan Pertanian, terdapat pula komponen non-volatile oil atau minyak yang tidak menguap. Komponen ini yang memberikan rasa pedas dan pahit. Minyak tidak menguap ini biasanya disebut oleoresin.
Oleoresin merupakan minyak esensial yang ada pada jahe merah. Kandungan ini terdiri tadi gingerol, shogaol, resin dan zingeron. Kandungan komponen tersebut berperan sebagai antioksidan yang bisa dimanfaatkan tubuh. Sedangkan minyak atsiri terdiri dari senyawa felandren, kamfen, limonene, borneon, sineol, sitral serta zingiberol.