Mobil dengan atap terbuka yang membawa Franz Ferdinand dan Sophie ketika berkunjung ke Sarajevo. (commons.wikimedia.org/Walter Tausch)
Sebagai putra mahkota, Franz Ferdinand sebenarnya tidak boleh memiliki istri dari kalangan yang ada di bawahnya. Akan tetapi, ia justru jatuh cinta pada Sophie, Duchess von Hohenberg, seorang wanita kelahiran Jerman yang berasal dari keluarga Chotek yang merupakan bangsawan. Meskipun begitu, secara teknis silsilah keluarga Sophie bukanlah keluarga kerajaan sehingga pihak kerajaan Austria-Hungaria sebenarnya menolak pernikahan antara Franz Ferdinand dengan Sophie.
Setelah memaksakan diri untuk menikah pun, Franz Ferdinand dan Sophie tidak bisa menikmati waktu berdua secara bebas. Menurut PBS, anak-anak dari keduanya juga tidak berhak untuk mengisi posisi penerus takhta dari Austria-Hungaria. Maka dari itu, ketika mereka memiliki kesempatan untuk keluar sementara dari keluarga kerajaan yang ketat itu, maka keduanya jelas akan mengambilnya.
Hingga pada akhirnya kesempatan itu datang ketika Franz Ferdinand ingin mengunjungi Saravejo, sebuah kota yang secara teknis merupakan wilayah Serbia yang diduduki Austria-Hungaria (sekarang jadi ibukota Bosnia-Herzegovina). Sebenarnya, maksud dari kunjungan mereka adalah untuk melihat penampilan militer, tetapi mungkin saja tujuan keduanya adalah untuk perayaan tahunan dari hubungan keduanya.
Dengan menaiki mobil atap terbuka yang sebenarnya sangat berbahaya, Franz Ferdinand dan Sophie berkeliling untuk menyapa rakyat yang ada di Sarajevo. Jalur yang akan mereka lalui pun juga sudah disebarkan melalui koran beberapa hari kemudian. Sayangnya, Franz Ferdinand dan Sophie berkunjung ketika sedang ada perayaan tahunan di Serbia.
Mengutip dari Extra History, perayaan tersebut adalah peringatan tahunan dari pertempuran bersejarah di Serbia, yaitu Pertarungan Kosovo. Hal ini jelas membuat orang-orang nasionalis Serbia merasa geram dengan kehadiran penerus dari Kerajaan Austria-Hungaria yang kala itu dianggap menindas Serbia.
Alhasil, pada malam sebelum acara kedatangan Franz Ferdinand, beberapa pemuda bernama Muhamed Mehmedbašić, Vaso Čubrilović, Nedeljko Čabrinović, Cvjetko Popović, Trifko Grabež, dan Gavrilo Princip merencanakan pembunuhan Franz Ferdinand. Mereka berharap bisa membebaskan Serbia dari tekanan Austria-Hungaria.