5 Kisah Keterlibatan Senjata Biologis dalam Sejarah Perang di Dunia

Senjata biologis adalah senjata atau fasilitas tempur yang menggunakan unsur-unsur biologis (biasanya patogen) yang digunakan dalam peperangan. Secara umum, patogen yang digunakan dalam senjata biologi adalah virus, bakteri, atau parasit penyebab penyakit menular.
Dalam sejarah peperangan atau pertempuran yang pernah dilakukan umat manusia, senjata biologis juga sempat digunakan sebagai alat tempur yang ujung-ujungnya menyebabkan kematian massal. PBB telah mengeluarkan Konvensi Senjata Biologis (BWC) pada 1972 yang berisi pelarangan penggunaan, pengembangan, dan produksi senjata biologis untuk keperluan apa pun.
Kesepakatan tersebut sudah disepakati oleh 183 negara dan ditandatangani oleh beberapa negara adikuasa pemilik persenjataan paling mematikan, termasuk nuklir. Nah, dalam sejarahnya, ada beberapa keterlibatan senjata biologis dalam pertempuran. Apa saja, ya? Yuk, disimak!
1. Pasukan Mongolia menggunakan mayat untuk dijadikan senjata biologis mereka
Melansir Britannica, pada 1347 pasukan Mongolia pernah melontarkan senjata biologis mereka ke benteng musuh, yakni mayat-mayat yang terinfeksi wabah mematikan. Bahkan, beberapa sejarawan meyakini bahwa mayat-mayat pasukan Mongolia yang terinfeksi wabah merupakan cikal bakal munculnya wabah Maut Hitam yang pernah menjangkiti Eropa secara masif.
Cara yang dilakukan oleh pasukan Mongolia tersebut cukup efektif membuat pasukan Eropa ketakutan. Pasalnya, akibat ribuan mayat yang dilontarkan ke markas pasukan Eropa, wabah mulai terjadi dan menular secara cepat. Secara psikologis hal ini akan menghancurkan mental pasukan Eropa yang memang saat itu inferior dibanding pasukan Mongolia.