Joan of Arc adalah seorang tokoh muda yang sampai saat ini namanya banyak ditulis dalam buku-buku sejarah dunia. Ia hanyalah seorang anak dari petani di Prancis, yang percaya bahwa Tuhan memilihnya untuk berjuang memimpin Prancis dalam peperangan yang telah terjadi sangat lama dengan Inggris.
Laman History mencatat bahwa Joan tidak pernah berkarier militer dan ia juga tidak pernah mendapatkan pelatihan perang yang cukup baik. Namun, ia berhasil meyakinkan banyak pimpinan militer Prancis kala itu. Joan sendiri lahir sekitar 1412, di mana saat itu ia bukanlah dari keluarga terpandang.
Namun, ibunya yang saleh mengajarkan Joan untuk selalu yakin akan ajaran-ajaran Tuhan. Pada 1429, ia bersama dengan pasukan Prancis berperang melakukan perlawanan terhadap pasukan Inggris yang saat itu telah mengepung benteng Orleans. Dengan baju ksatria dan kuda putih, ia memimpin pasukannya untuk tak gentar menghadapi Inggris yang saat itu berada di atas angin.
Namun, sayangnya, budaya dan adat istiadat Prancis dan Inggris saat itu sangat berbeda dengan saat ini. Joan yang seorang perempuan perawan dianggap tabu dan sesat karena ia berhasil memimpin peperangan. Ada banyak anggota dewan pengadilan keagamaan yang menyatakan bahwa Joan telah melanggar kodrat sebagai manusia.
Pada akhirnya, pengadilan menyatakan bahwa Joan melanggar adat dan norma agama. Ia dianggap bidah, tukang sihir, sesat, dan murtad oleh pengadilan. Joan of Arc dihukum pada 30 Mei 1431, dengan cara dibakar hidup-hidup di tiang pancang yang berada di pasar Rouen.
Namanya semakin harum dan dikenang oleh masyarakat Prancis sebagai pahlawan wanita yang berani melawan penindasan. Bahkan, 20 tahun setelah hukuman mati tersebut, pihak kerajaan membersihkan namanya. Kini, nama Joan of Arc dicatat dalam sejarah sebagai salah satu perawan suci bagi bangsa Eropa pada umumnya.
Itulah beberapa ksatria perempuan tangguh yang dulu pernah berjuang demi sebuah tujuan dan cita-cita. Ternyata, perjuangan mereka telah banyak menginspirasi banyak orang, ya!