Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi caracal (commons.wikimedia.org/Leo za1)

Tahukah kamu apa negara terbesar di Benua Afrika? Jawabannya adalah Aljazair atau Algeria, yang luasnya lebih dari 2,38 juta kilometer persegi. Sekitar 90 persen wilayah Aljazair berupa gurun. Walau didominasi oleh gurun, Aljazair kaya akan keanekaragaman hayati. Negara ini adalah rumah bagi beberapa hewan dari famili Felidae.

Felidae dikenal sebagai famili yang menaungi beragam jenis kucing. Mereka dikenal sebagai para pemburu yang andal, lho. Ingin tahu lebih banyak jenis kucing apa saja yang menghuni Aljazair? Simak penjelasan berikut ini!

1. Cheetah afrika barat laut

ilustrasi cheetah Afrika barat laut (pexels.com/Antonio Friedemann)

Yang pertama adalah cheetah afrika barat laut (Acinonyx jubatus hecki), yang pertama kali dideskripsikan oleh Max Hilzheimer (ahli zoologi Jerman) pada tahun 1913. Mereka hidup di beberapa negara, seperti Aljazair, Chad, Burkina Faso, Mali, dan masih banyak lagi. Hewan yang bisa berlari dengan kecepatan maksimum 112 kilometer per jam ini dapat hidup hingga 10–20 tahun.

Cheetah afrika barat laut biasanya berburu antelop, gazelle, dan kelinci, terutama saat fajar dan senja. Karena lingkungannya sangat gersang, mereka meminum darah mangsanya untuk memenuhi kebutuhan cairan. Populasinya diperkirakan tinggal 419 ekor, sehingga mereka diklasifikasikan sebagai spesies yang sangat terancam punah (critically endangered/CR).

2. Kucing pasir

ilustrasi kucing pasir (commons.wikimedia.org/Ranjith-chemmad)

Seperti namanya, kucing pasir (Felis margarita) dikategorikan sebagai hewan psammophile atau hidup di daerah berpasir, gersang, dan kering. Kamu bisa menemukannya di Aljazair, Niger, Maroko, hingga Turkmenistan, Iran, Pakistan, dan Afghanistan. Ukurannya tak jauh berbeda dengan kucing domestik, dengan panjang 45–57 cm dan berat 1,4–3,4 kilogram.

Telinganya besar dan pendengarannya sensitif, berguna untuk menemukan mangsa yang bergerak di bawah permukaan tanah, seperti gerbil (sejenis hewan pengerat) dan tikus pasir. Selain itu, mereka juga mengonsumsi kelinci, burung, reptil, sampai ular. Berbeda dengan kucing domestik yang lihai memanjat, kucing pasir justru mahir menggali tanah. Setelah liang tanah terbentuk, mereka akan bersembunyi untuk menghindari panasnya gurun di siang hari.

3. Serval

ilustrasi serval (commons.wikimedia.org/ErRu)

Selanjutnya adalah serval (Leptailurus serval), kucing liar berkaki panjang dan berwarna kuning keemasan dengan bintik-bintik hitam. Mereka dapat ditemukan di Zimbabwe, Aljazair, Maroko, Etiopia, dan Tanzania. Hewan yang panjangnya 80–100 cm (belum termasuk ekor) dengan berat 9–18 kilogram ini gesit, lincah, dan mahir memanjat.

Makanan favoritnya ialah tikus, mencit, dan shrews (hewan dari famili Soricidae), tetapi kadang-kadang juga mengonsumsi kelinci, burung, kadal, katak, dan serangga. Di alam liar, rata-rata umurnya hanya 10 tahun. Namun, di penangkaran, mereka bisa hidup hingga 20 tahun atau lebih!

4. Kucing liar afrika

ilustrasi kucing liar Afrika (commons.wikimedia.org/Leonemanuel)

Hewan di atas bukanlah kucing domestik (Felis catus), melainkan kucing liar Afrika (Felis lybica). Panjang badannya 45–80 cm, sementara ekornya 24,1–36,8 cm dan beratnya 3–8 kilogram. Walau mirip kucing domestik, sebenarnya kaki kucing liar afrika lebih panjang dan bagian belakang telinganya berwarna cokelat kemerahan.

Persebarannya sangat luas, mulai dari Maroko, Aljazair, Tunisia, Libya, Mesir, Mauritania, Kenya, Sudan, Etiopia, Semenanjung Arab, hingga India, Cina, dan Mongolia. Mangsa utamanya ialah tikus, mencit, dan voles (hewan pengerat kecil dari subfamili Arvicolinae), tetapi terkadang mengonsumsi kelinci, terwelu, burung, kadal, katak, serangga, hingga bayi antelop atau domba. Sayangnya, banyak yang mati karena tertabrak kendaraan, memakan tikus yang terkena rodentisida (racun), atau dibunuh karena dianggap hama bagi peternakan.

5. Caracal

Kucing caracal (commons.wikimedia.org/Dirk Froebel)

Yang terakhir adalah caracal (Caracal caracal), kucing liar berwarna cokelat dan memiliki telinga berumbai hitam. Saat masih kecil, matanya berwarna biru, lalu akan berubah menjadi keemasan, tembaga, hijau, atau abu-abu ketika dewasa. Mereka dapat dijumpai di Afrika, Asia Barat Daya, dan Asia Tengah. Namun, mereka dimusnahkan di Namibia dan Afrika Selatan karena jumlahnya terlalu banyak dan kerap memangsa hewan ternak.

Tubuh caracal lebih besar daripada kucing domestik. Mereka dapat tumbuh sepanjang 62–91 cm (belum termasuk ekor 18–34 cm) dengan berat 8–19 kilogram. Santapannya variatif, mulai dari kelinci, rusa, antelop, burung, ayam hutan, hewan pengerat, monyet, hyrax (hewan dari ordo Hyracoidea), hingga reptil. Kecepatan berlarinya mengagumkan, yaitu 50 mil (80,5 kilometer) per jam.

Kini kamu telah mengenal beberapa hewan dari famili Felidae yang hidup di Aljazair. Semoga populasinya tetap stabil agar generasi selanjutnya bisa menyaksikan hewan-hewan tersebut secara langsung!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team