Christopher Columbus (commons.wikimedia.org/Fæ)
Salah satu mitos sejarah yang paling sering diajarkan di sekolah adalah bahwa Christopher Columbus menemukan Amerika. Kenyataannya, sebelum Columbus tiba di benua Amerika pada tahun 1492, sudah ada banyak suku asli yang tinggal di sana selama ribuan tahun. Bahkan, ada bukti kuat bahwa bangsa Viking, khususnya Leif Erikson, sudah mencapai bagian utara Amerika sekitar 500 tahun sebelum Columbus.
Columbus sendiri sebenarnya gak pernah benar-benar menginjakkan kaki di Amerika Serikat modern. Dia hanya mencapai beberapa pulau di Karibia dan mengira dirinya telah tiba di Asia. Meski perjalanannya membuka jalur eksplorasi Eropa ke Amerika, dia bukanlah orang pertama yang "menemukan" benua itu. Namun, mitos ini terus bertahan karena pendidikan di Barat sering menggambarkan sejarah dari sudut pandang Eropa, mengabaikan fakta bahwa sudah ada peradaban yang berkembang di sana jauh sebelum Columbus datang.
Sejarah selalu menarik untuk dipelajari, tapi gak semua yang selama ini dipercaya benar-benar terjadi. Banyak mitos yang berkembang karena kesalahan informasi atau propaganda. Dengan memahami fakta sebenarnya, kita bisa melihat sejarah dari sudut pandang yang lebih akurat dan kritis. Jadi, lain kali kalau mendengar cerita sejarah yang terdengar terlalu dramatis atau sempurna, ada baiknya buat cek lagi kebenarannya!
Referensi:
"Was Napoleon Short?" Britannica. Diakses pada Maret 2025.
"Historical Fact-Check: Vikings Myths Busted" HistoryExtra. Diakses pada Maret 2025.
"Did People in the Middle Ages Take Baths?" Medievalists. Diakses pada Maret 2025.
"Can You See the Great Wall of China from Space?" Britannica. Diakses pada Maret 2025.
"Christopher Columbus" Royal Museums Greenwich. Diakses pada Maret 2025.