Dalam dunia fiksi atau film, kita sering melihat adegan yang bersinggungan dengan mesin waktu. Mesin waktu dalam cerita fiksi tersebut adalah sebuah mesin yang bisa digunakan untuk menjelajah waktu, seperti kembali ke masa lalu, maupun melompat ke masa depan.
Namun bisakah hal itu terwujud dalam dunia nyata? Apakah hal itu hanya bisa dilakukan dalam angan-angan semata? Berikut 5 penjelasan sains tentang mesin waktu.
Jika kebanyakan orang awam menganggap bahwa waktu itu adalah hal yang nyata dan konstan, namun tidak dengan Albert Einstein. Seperti disebutkan dalam laman Space, bahwa Einstein menganggap waktu merupakan sesuatu yang absurd, ilusi, dan relatif. Bagi Albert Einstein, waktu adalah dimensi ke empat, sedangkan ruang yang kita lihat dan rasakan adalah dimensi ke tiga.
Setidaknya, teori Relativitas Einstein memang terbukti benar. Dengan adanya teori tersebut, ternyata membuktikan bahwa waktu bisa melebar (dilatasi). Pelebaran waktu itulah yang terjadi / dialami oleh astronout yang bekerja di luar angkasa selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Pada saat astronout kembali ke bumi, usia mereka akan sedikit lebih muda jika diukur dengan usia saudara kembar mereka.
Hal ini dapat terjadi karena waktu itu relatif. Konsep waktu di bumi bisa sangat berbeda dengan konsep waktu di luar bumi. Dilatasi inilah yang dirumuskan dalam teorika Einstein, yakni Relativitas. Dan dasar dari teori ini dipercaya mampu untuk menciptakan sebuah perjalanan waktu secara nyata di masa yang akan datang.
CERN adalah organisasi yang bergerak di bidang sains, ilmu pengetahuan, dan nuklir. CERN memiliki sebuah laboratorium canggih yang meneliti tentang percepatan partikel, yang berada di perbatasan Prancis dan Swiss.
Organisasi penelitian ilmiah ini pernah mengejutkan dunia karena partikel Tuhan yang mereka temukan pada 2012 silam. Menurut laman CERN, sebetulnya partikel Tuhan yang dimaksud adalah Higgs Boson, jadi tak ada hubungannya dengan Tuhan ataupun kepercayaan manapun. Apakah partikel ini merupakan cikal bakal sebuah "gerbang" antar dimensi dan waktu? Entahlah, yang jelas sampai saat ini CERN masih terus melakukan penelitian terkait hal-hal yang dirasa mustahil bagi manusia.
Cahaya merupakan gelombang partikel yang juga disebut dengan foton. Cahaya bergerak dari satu titik ke titik lain dengan kecepatan konstan 299.792 km perdetik, atau dibulatkan menjadi 300.000 km perdetik. Adakah yang lebih cepat daripada cahaya? Untuk saat ini, jawabannya adalah tidak.
Namun lagi-lagi CERN meng-klaim bahwa ada sebuah partikel yang dapat melaju dengan kecepatan diatas kecepatan cahaya, partikel tersebut dinamakan Neutrino. Partikel yang memiliki massa nyaris nol ini diklaim dapat melaju dengan kecepatan 20 per 1 juta diatas kecepatan cahaya.
Laman jurnal ilmiah Phys menyatakan bahwa ilmuwan Stephen Hawking telah berpendapat jika manusia bisa saja suatu saat melakukan time travel. Namun ada syaratnya, yakni harus bisa bergerak dengan kecepatan yang persis sama dengan cahaya, atau bahkan lebih cepat daripada cahaya. Sepertinya dalam hal ini penelitian CERN telah menemukan sedikit jalan untuk langkah awal menuju perjalanan waktu.
Apa yang dimaksud dengan paradoks? Simpelnya, paradoks adalah sebuah kondisi atau situasi yang kontradiktif dengan kenyataan yang ada, namun situasi yang kontradiktif ini tak bisa dibantah alias juga sama benarnya. Misalkan si A kembali ke masa lalu dan ia membunuh ayahnya, apakah si A masih benar-benar ada? Bagaimana mungkin si A tadi ada jika di masa lalunya ayahnya tidak ada? Inilah yang dimaksud paradoks perjalanan waktu.
Namun, dalam laman sains Scientific American, ilmuwan Stephen Hawking pernah berpendapat bahwa mungkin saja paradoks ini tak akan pernah ada mengingat jika si A kembali ke masa lalu, ia tak akan menemukan ayahnya sebab si A berada di jalur dimensi yang berbeda, alias time line yang si A jalani berbeda dengan time line ayahnya.
Untuk saat ini jelas mesin waktu adalah hal yang mustahil diciptakan, mengingat syarat dan paradoks merintangi jalan di depan mata. Syarat bahwa manusia harus menciptakan alat yang mampu bergerak dengan kecepatan cahaya dan bahkan diharuskan melebihi kecepatan cahaya, itu dirasa sangat mustahil dilakukan. Objek yang bergerak dengan sangat cepat tentu akan hancur berkeping-keping diakibatkan massa yang tak dapat menahan kecepatan tinggi.
Namun entah suatu saat nanti, jika memang peradaban memungkinkan. Seperti yang ditulis dalam laman Big Think, profesor Michio kaku mengatakan bahwa mungkin saja time travel dapat dilakukan di masa yang akan datang, jauh di masa depan. Kalau untuk sekarang memang mustahil, sebab belum ada manusia-manusia dari masa depan yang nyata-nyata datang ke masa saat ini.
Nah, bagaimana? Semoga sedikit penjelasan tentang perjalanan waktu ini dapat membuka wawasan kamu, ya!