Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
britishmuseum.org

Menurut beberapa sumber, kedai kopi pertama dibuka pada tahun 1555 oleh pendatang asal Syiria di Istanbul. Banyak sekali masyarakat yang pergi ke kedai dan menjadi pelanggan berat, ditambah mayoritas masyarakat Ottoman beragama Islam yang melarang minuman bir. Hal itu tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi kedai kopi untuk terus berkembang pesat.

Banyak masyarakat yang berkumpul di kafe untuk sekadar menikmati secangkir kopi, melepas lelah, hingga berdiskusi. Apalagi masa-masa revolusi yang membangkitkan kaum terpelajar dan pejuang melawan sistem yang dinilai keliru, seperti halnya imperialisme. Penasaran apa saja peran penting kedai kopi dalam sejarah? Simak penjelasannya berikut ini.

1. Tempat diskusi politik di Inggris

thefinanser.com

Kedai kopi dahulu sudah menjadi tempat nongkrong sambil membicarakan apa pun mulai dari fenomena sosial, ekonomi, dan khususnya politik. Pemilik kedai selalu menyediakan meja dan kursi cukup banyak.

Terlebih lagi mereka juga menyediakan koran di atasnya, sehingga bisa menjadi bahan bacaan dan diskusi kala pelanggan sudah mulai bosan. Surat kabar yang tersedia pun bukan sembarangan, pasalnya itu bersifat liberal dan bisa mempengaruhi pemikiran pembacanya.

Tentu saja hal itu membuat pemimpin Inggris saat itu cemas. Raja Charles II yang baru saja naik takhta segera tahun 1675 membuat larangan adanya kedai kopi. Hal itu disebabkan trauma setelah ayahnya, Charles I terbunuh saat perang saudara Inggris. Ia juga mempertimbangkan karena dari situ muncul banyak kaum pergerakan dan egaliter yang mengancam sistem pemerintahannya.

Sayangnya, larangan tersebut hanya bertahan 11 hari. Sebab, masih banyak kedai kopi yang buka begitu pula pengunjungnya. Kondisi demikian membuat kafe di Inggris menjadi tempat untuk menunjukkan kesetaraan. Semua kalangan bisa menikmati kopi dan membicarakan apa pun, namun kala itu perempuan belum diperbolehkan ikut serta mengunjungi kafe.

2. Markas kaum revolusioner di Amerika Serikat

Editorial Team

EditorKhus nul

Tonton lebih seru di