Mati suri merupakan peristiwa langka dalam dunia medis, di mana secara medis seseorang dinyatakan meninggal, namun dalam waktu yang singkat dapat hidup kembali. Apakah bisa seseorang yang telah meninggal dapat bangkit kembali? Jawabnya adalah bisa, namun sangat langka.
Sains medis membaginya menjadi dua, yakni kematian semu dan Sindrom Lazarus. Khusus Sindrom Lazarus ini merupakan kejadian langka di mana jantung seseorang dinyatakan berhenti total dan orang tersebut dinyatakan meninggal, namun pada beberapa waktu kemudian jantung kembali berdetak.
Medical News Today mencatat bahwa sindrom langka ini bisa terjadi akibat tekanan yang menumpuk di area jantung dan akhirnya--pada kasus yang sangat jarang--tekanan tersebut berangsur-angsur dapat menghidupkan jantung kembali.
Beberapa ilmuwan lainnya menganggap bahwa kadar kalium yang terlalu tinggi pada darah juga dapat membuat jantung berhenti untuk sesaat dan dapat bergerak kembali di saat jantung mendapatkan tekanan yang masif.
Lazarus sendiri merupakan tokoh dalam Kitab Suci agama Kristen, di mana ia telah meninggal selama 4 hari dan akhirnya dibangkitkan oleh Yesus. Nama Lazarus dalam dunia medis digunakan untuk menandai seseorang yang mengalami mati suri dalam waktu yang singkat.
Sedangkan mati suri yang terjadi pada kurun waktu yang lama, bisa terjadi akibat tidak aktifnya kerja otak untuk sementara waktu. Mati suri bagi sains diartikan sebagai kematian semu yang sebetulnya tidak benar-benar mati. Jantung masih bekerja, namun karena terlalu lemah, alat medis tidak dapat mendeteksinya.
Jadi, bagi sains, Sindrom Lazarus dan mati suri adalah dua hal berbeda. Sindrom Lazarus adalah fenomena "kebangkitan" langka di mana sebelumnya jantung benar-benar berhenti total. Sedangkan mati suri adalah fenomena di mana jantung masih bekerja namun sangat lemah.