ilustrasi bloody sunday Rusia (commons.wikimedia.org/Wojciech Kossak)
Pada awal abad ke-20, Rusia merupakan salah satu negara paling terbelakang dan miskin di Eropa. Para pekerja memprotes monarki pada tahun 1905, yang menyebabkan pembantaian Bloody Sunday dan pemberontakan yang gagal. Meskipun demikian, semangat revolusioner tidak mudah dilupakan. Perang Dunia I melumpuhkan ekonomi Rusia dan mengakibatkan banyaknya korban jiwa. Tsar Nicholas II meninggalkan negara itu untuk memimpin pasukan dan menginspirasi pasukannya, tetapi ia ternyata menjadi pemimpin yang tidak efektif. Selain itu, ia meninggalkan negara itu di tangan istrinya, seorang wanita keturunan Jerman, yang tidak populer di kalangan penduduk yang berada di bawah pengaruh Grigori Rasputin, seorang mistikus Rusia dan nabi yang memproklamirkan diri sendiri.
Selama Revolusi Februari 1917, para pengunjuk rasa kembali turun ke jalan-jalan di Petrograd (yang sekarang disebut Saint Petersburg). Tidak seperti revolusi 1905, kali ini banyak tentara yang telah kehilangan kepercayaan pada penguasa mereka ikut dalam protes tersebut. Beberapa hari setelah pemerintahan sementara didirikan, Tsar Nicolas II turun takhta yang menyebabkan berakhirnya dinasti Romanov dan sistem kekaisaran. Namun, hal ini tidak menandakan akhir dari perjalanan revolusioner Rusia. Terdiri dari anggota-anggota dari kaum borjuis, pemerintahan baru terus mendukung upaya perang dalam Perang Dunia I, yang selanjutnya merusak ekonomi negara.
Selama Revolusi Oktober 1917, kaum revolusioner yang dipimpin oleh Partai Bolshevik kiri dan pemimpin mereka Vladimir Lenin menyerbu Istana Musim Dingin, mengambil alih kekuasaan dari pemerintahan sementara dalam kudeta yang bersih. Lenin memperjuangkan pemerintahan Soviet baru yang diperintah bukan oleh kapitalis, tetapi oleh kolektif petani, buruh, dan tentara. Terlepas dari upayanya, revolusi tersebut tidak diterima secara luas di luar Petrograd oleh para loyalis kekaisaran yang tersisa. Selama lima tahun, perang saudara melanda Rusia yang akhirnya menghasilkan kemenangan bagi Lenin dan pembentukan Uni Soviet.
Revolusi yang terjadi pada negara-negara di atas menjadi sejarah penting yang memengaruhi dunia kita di saat ini. Perjuangan para revolusioner dalam mencapai perubahan berhasil membawa dampak besar bagi negara.