Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
historiahoy.com.ar

Ketenaran adalah hal yang sulit dipahami, ia bisa datang kepada siapa saja, kapan saja, lalu pergi kapan saja. Tapi yang paling sulit dipahami adalah, ketenaran justru datang dengan penuh percaya diri setelah tokoh yang dimaksud meninggal dunia.

Hal ini berlaku pula bagi para seniman. Ada beberapa nama seniman yang saat ini dipuja-puja, bahkan karyanya masuk dalam daftar karya yang paling mahal, namun kehidupan mereka dulu justru jauh dari ketenaran. Alih-alih menjual karya berharga mahal, karya mereka sebagian besar tidak dilirik bahkan banyak dikritik.

Siapa sajakah mereka? Berikut deretan seniman yang baru mendapat ketenaran setelah meninggal dunia dirangkum dari laman Treehugger dan Art Pie.

1. Vincent Van Gogh

vangoghmuseum.nl

Saat ini, siapa yang tak kenal Vincent Van Gogh? Van Gogh merupakan seniman yang terkenal di seluruh dunia. Tapi, ketenaran ini justru baru didapatkan saat dirinya telah meninggal dunia. Semasa hidupnya, ia merupakan pelukis yang produktif dan telah menghasilkan 900 lukisan selama hidupnya. Tetapi, ia hanya bisa menjual satu lukisan seumur hidupnya.

Vincent van Gogh lahir di Belanda, ia adalah pelukis post-impresionis. Selama hidupnya, lukisannya sering dikritik karena dinilai terlalu gelap dan kurang berenergi. Van Gogh juga harus berjuang dengan penyakit mental hingga akhirnya ia meninggal pada usia 37 tahun karena menembak dirinya sendiri.

Setelah kematiannya pada tahun 1890, saudara iparnya berusaha melestarikan karya Van Gogh agar bisa dihargai di kemudian hari. Akhirnya, banyak lukisan Van Gogh yang masuk dalam daftar lukisan termahal dan sangat berpengaruh dalam dunia seni.

Salah satu lukisannya yang dihargai paling mahal berjudul Portrait of Dr. Gachet yang terjual pada tahun 1990 seharga $82,5 juta (Rp1,157 triliun) atau jika disesuaikan dengan inflasi saat ini, harganya sekitar $148,6 juta (Rp2,08 triliun) yang menjadikannya lukisan termahal keenam yang terjual pada saat itu.

2. Paul Cezanne

Editorial Team

EditorEka Ami

Tonton lebih seru di