Dengan kapasitas yang sama, bom hidrogen merupakan senjata yang lebih dahsyat dibandingkan dengan bom atom. Bahkan, kemampuan penghancurnya sangat masif, jauh lebih besar ketimbang senjata nuklir biasa. Amerika pernah melakukan uji coba bom hidrogen pada 1954 di wilayah dekat Kepulauan Marshall. Selain itu, Korea Utara juga sempat beberapa kali mencoba bom hidrogen buatan mereka.
Bom ini juga dikenal dengan sebutan bom termonuklir, di mana ada reaksi fusi nuklir di dalamnya yang akan membentuk helium, seperti dicatat dalam Britannica. Secara mendasar, bom hidrogen juga melibatkan reaksi inti yang terjadi pada partikel-partikel atom, namun cara kerjanya sangat berbeda dengan bom atom biasa.
Jika bom atom menggunakan prinsip fisi pada partikel atom, bom hidrogen menggunakan prinsip fusi, yakni pembentukan dua partikel subatom yang diperoleh dari penggabungan inti atom. Proses fusi pada bom hidrogen akan mengakibatkan sebuah lonjakan energi yang sangat besar, di mana lonjakan tersebut akan meledakkan partikel-partikel lainnya.
Karena dampaknya yang begitu mematikan dan berbahaya bagi dunia, bom hidrogen telah dilarang penggunaannya untuk perang. Sampai saat ini, bom hidrogen adalah senjata tunggal paling berbahaya yang pernah diciptakan oleh manusia di zaman modern.
Itulah beberapa senjata mematikan yang bisa ada akibat rumusan sains. Ternyata, tidak selamanya sains digunakan untuk kepentingan perdamaian, ya!