5 Spesies Hewan yang Dapat Bereproduksi Tanpa Kehadiran Lawan Jenis

Lebah madu dapat beradaptasi dengan baik di alam liar. Bahkan, jika populasi lebah jantan sangat sedikit, lebah betina akan bereproduksi secara mandiri, seperti dicatat dalam Science Daily. Cara reproduksi ini dinilai sangat efektif untuk melanjutkan kehidupan dari koloni spesies tersebut.

Sebagian besar lebah madu masih bereproduksi secara normal, yakni dengan cara seksual. Namun, dalam kondisi tertentu yang cukup ekstrem, lebah madu betina dapat bereproduksi secara aseksual atau partenogenesis.

Ratu betina akan menghasilkan keturunan-keturunan dalam jumlah cukup banyak. Di alam liar, lebah madu merupakan salah satu spesies penting yang berguna bagi keseimbangan alam. Jika populasi lebah terancam, maka keseimbangan ekosistem juga akan terganggu.

Seperti ditulis dalam laman Britannica, kutu air merupakan salah satu spesies tangguh yang dapat bereproduksi tanpa aktivitas seksual. Spesies ini memiliki keuntungan tersendiri karena memang habitatnya sangat menguntungkan mereka dalam melakukan partenogenesis.

Dalam beberapa kasus, kutu air betina dapat terus menerus bertelur tanpa kehadiran kutu jantan. Hal ini merupakan cara evolusi yang terjadi pada kutu air dan beberapa spesies kutu lainnya, yang telah ada sejak zaman purba.

Ilmuwan mengatakan bahwa sebetulnya partenogenesis pada kutu air lebih tepat dikatakan sebagai reproduksi seksual yang tidak sempurna. Pasalnya, aktivitas seksual (pembuahan) dapat terjadi secara otomatis dalam tubuh kutu betina.

Spesies kalkun juga dapat bereproduksi secara partenogenesis, seperti diulas dalam BBC Earth. Sebetulnya bukan hanya kalkun saja yang dapat melakukannya. Dalam beberapa kasus yang sangat langka, ayam dan burung juga bisa mengalaminya.

Pada kasus kalkun, cara ekstrem ini dapat terjadi manakala ada kromosom seks yang berbeda dalam satu tubuh betina. Artinya, pada tubuh kalkun betina, juga tumbuh kromosom seks jantan.

Nah, dalam kurun waktu tertentu, reproduksi mereka dapat terjadi di saat sel telur telah terbuahi di dalam tubuh betina. Pembuahan tanpa kalkun jantan inilah yang akan menghasilkan telur-telur yang juga berisi embrio normal layaknya telur lainnya.

Meskipun sangat amat langka, seekor hiu zebra betina bisa melakukan reproduksi dengan cara partenogenesis, seperti dicatat dalam jurnal sains Nature. Penelitian dan studi mengungkap bahwa reproduksi aseksual mereka akan menghasilkan keturunan yang sama baiknya dengan reproduksi seksual yang juga sering mereka lakukan.

Hiu zebra dapat mencapai kematangan seksual pada usia 7 tahun. Biasanya, pada lingkungan yang baik, mereka dapat hidup selama 35 hingga 60 tahun. Kasus pembuahan aseksual pada spesies hiu memang terbilang sangat langka. Biasanya, partenogenesis hanya terjadi pada spesies-spesies yang berukuran kecil.

Hewan yang berasal dari Indonesia ini adalah salah satu spesies kadal terbesar di dunia. Panjangnya bisa mencapai 4 meter dengan bobot seberat 90 kilogram. Habitat asli spesies ini hanya dapat ditemukan di Pulau Komodo, Gili Motang, Pulau Padar, dan Pulau Rinca, yang semuanya terletak di Nusa Tenggara Timur, Indonesia.

Komodo ini sangat unik, mereka merupakan reptil yang tidak mau mengambil risiko. Itulah sebabnya, keberadaannya hanya ada di Nusa Tenggara Timur. Padahal, sebetulnya komodo bisa saja melakukan migrasi atau menjelajah ke tempat-tempat yang jauh.

Scientific American dalam lamannya mencatat bahwa komodo adalah salah satu spesies yang dapat menghasilkan keturunan tanpa aktivitas seksual. Studi tentang reproduksi komodo juga pernah dilakukan di Kebun Binatang Chester di Inggris. Komodo betina yang ada di kebun binatang tersebut dapat menghasilkan telur sehat tanpa dibuahi oleh komodo jantan.

Itulah beberapa spesies hewan betina yang dapat menghasilkan keturunan tanpa aktivitas seksual dengan hewan jantan. Ternyata, alam dapat bekerja dengan cara yang tak terduga, ya!