Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Lukisan Head of Medusa oleh Peter Paul Rubens (wikimedia.org/Trzęsacz)

Masyarakat Yunani kuno sangat memegang budaya patriarki yang kuat. Hal ini terlihat pada struktur kekuasaan yang dominan dipegang oleh dewa atau laki-laki dalam mitologi Yunani kuno. Di beberapa hal, perempuan sering digambarkan sebagai sumber masalah, pemberontak, atau sekadar obyek bagi laki-laki.

Namun dalam perspektif modern, beberapa kisah dari mitologi Yunani dapat merepresentasikan perlawanan perempuan pada penindasan. Mereka berjuang untuk mendapatkan hak dan melawan dominasi laki-laki melalui kecerdasan, kekuatan, dan penolakan untuk tunduk pada peran tradisional. Berikut beberapa tokoh mitologi Yunani kuno yang merepresentasikan feminisme.

1.Medusa

Lukisan Medusa oleh Godfried Maes (wikipedia.org/Froutrouprou)

Medusa merupakan salah satu tokoh mitologi Yunani yang memiliki kisah tragis. Di beberapa literatur mengisahkan bahwa Medusa merupakan seorang pendeta dan pengikut setia dari Athena. Namun Poseidon memerkosa Medusa di Kuil Minerva, kuil suci milik Athena. Athena murka dan menganggap Medusa telah menodai kuilnya, dan mengutuk serta mengubah rambut Medusa menjadi ular.

Hukuman tidak adil yang diberikan pada Medusa jelas sebagai bentuk marjinilasi perempuan. Alih-alih Poseidon yang mendapatkan hukuman, tetapi malah Medusa yang menanggung hukuman sebagai korban. Setelah dikutuk, Medusa kemudian diasingkan dan menjadi sosok yang paling ditakuti. Ia dapat mengubah manusia menjadi batu hanya dengan melihatnya.

Tatapan Medusa yang dapat mengubah manusia menjadi batu merupakan metafora yang menunjukkan bahwa perempuan kuat sering kali menjadi ancaman. Kutukan Medusa ini juga yang melindungi Medusa untuk tidak diganggu oleh laki-laki lainnya. Dalam budaya pop modern, Medusa menjadi ikon dalam melawan kekerasan dan pelecehan seksual.

2.Demeter

Editorial Team

Tonton lebih seru di