5 Tokoh yang Tampak Biasa tapi Dapat Mengguncang Sebuah Imperium Dunia

Menurut sejarah, Mo Xi atau Mei Xi digambarkan sebagai perempuan yang sangat cantik. Bahkan, Mo Xi sanggup membuat Raja Jie dari Dinasti Xia jatuh hati. Namun, Mo Xi ternyata memiliki karakter yang buruk, seperti dicatat dalam China Knowledge.

Setelah menjadi ratu, Mo Xi kerap melakukan banyak hal yang menghabiskan uang kerajaan. Bahkan, beberapa keinginannya terdengar konyol dan tidak masuk akal. Dalam satu kesempatan Mo Xi pernah meminta Raja Jie untuk dibuatkan sebuah kolam raksasa yang diisi dengan anggur (alkohol).

Ia memerintahkan para pasukannya minum anggur dari kolam tersebut. Hasilnya, sebagian besar dari pasukan Raja Jie tewas karena keracunan alkohol. Pernah juga Mo Xi meminta semua kain sutra yang ada dicabik-cabik hanya karena Mo Xi menyukai dengan suara robekannya. Padahal, saat itu sutra adalah komoditas yang luar biasa mahal.

Hasilnya, neraca keuangan kerajaan pincang dan raja tak sanggup lagi membiayai operasional kerajaan. Puncaknya, Raja Jie dan Dinasti Xia diserang dan jatuh ke tangan Raja Tang, yang akhirnya mendirikan dinasti baru yakni Dinasti Shang.

Beberapa pakar sejarah percaya bahwa Mo Xi memang menjadi salah satu penyebab terbesar atas kejatuhan Dinasti Xia. Sifat dan karakternya yang buruk membuat rakyat bersikap antipati kepadanya. Dan lagi, ada banyak permintaan Mo Xi yang dikabulkan oleh Raja Jie yang berdampak pada kehancuran keuangan kerajaan.

Romawi adalah salah satu kekaisaran besar yang pernah ada di dunia pada 27 Sebelum Masehi hingga periode 1400-an Masehi. Salah satu tokoh yang ada dalam kekaisaran tersebut adalah Markus Antonius, yang sebelumnya merupakan tokoh biasa-biasa saja. Ia hanya seorang pemimpin militer dan politik yang kedudukannya tidak begitu tinggi.

Namun, Markus Antonius juga yang telah menyebabkan Romawi mengalami perang saudara. Seperti dicatat dalam Britannica, Antonius dan Ratu Mesir, Kleopatra, telah mengundang perpecahan dan perang saudara yang mengguncang Romawi kala itu.

Bukan tanpa sebab, karier Antonius yang kala itu sedang berada di puncak, bahkan harus hancur akibat perang saudara yang disebut-sebut sebagai salah satu perang saudara terburuk di zaman Romawi Kuno. Penyebabnya apalagi kalau bukan perselingkuhan yang dilakukan oleh Antonius.

Ya, Antonius berselingkuh dengan Kleopatra, padahal Antonius sudah menikah dengan adik dari Oktavianus. Kejadian tersebut membuat Oktavianus murka dan menyerang Mesir. Perang saudara antara kelompok Antonius dengan kelompok Oktavianus berakhir dengan kemenangan di pihak Oktavianus.

Antonius dan Kleopatra yang semakin terpojok akhirnya mengungsi ke pedalaman Mesir dan melakukan bunuh diri di sana. Sedangkan Oktavianus menjadi Kaisar Romawi yang sangat berpengaruh dan dapat memberikan kedamaian, kemegahan, dan kesejahteraan bagi rakyatnya.

Sejarah juga mencatat bahwa Oktavianus memiliki gelar Kaisar Augustus pembawa Pax Romana. Yang artinya adalah kaisar pembawa kejayaan bagi Romawi dalam era yang cukup lama.

Mungkin Marie Antoinette hanyalah orang biasa yang seharusnya bisa menjadi ratu yang bijak dan berempati pada rakyatnya. Namun, sayangnya, sejarah mencatat bahwa Antoinette bukanlah tokoh yang bisa dijadikan panutan bagi rakyat Prancis kala itu.

Banyak tindakan Antoinette yang justru mengundang antipati rakyat Prancis yang saat itu dilanda kemiskinan. Alih-alih Antoinette berempati pada mereka, ia justru gemar melakukan pesta pora dan menghambur-hamburkan uang kas negara.

Tentu saja istri dari Raja Louis XVI tersebut membawa kemurkaan bagi rakyat dan dapat dengan cepat menimbulkan sebuah gerakan bernama Revolusi Prancis. Pada 1793, ia dan suaminya dihukum mati karena dianggap menyelewengkan kekuasaan kerajaan.

Revolusi Prancis juga menjadi sebuah gerakan revolusi yang mengakhiri sistem monarki absolut yang sudah dijalankan ratusan tahun di Prancis. Feodalisme dan keserakahan para pemimpin menjadi salah satu penyebab mengapa rakyat yang saat itu tengah sengsara menjadi sangat murka.

Siapa yang telah berhasil meruntuhkan era pemerintahan Syogun Tokugawa selama ratusan tahun di Jepang? Jawabnya adalah seorang kaisar muda yang kala itu bahkan hanya dipandang sebelah mata oleh penguasa syogun.

Kaisar muda tersebut bernama Mutsuhito Meiji, seorang pemimpin muda yang merasa kekuasaannya dikudeta oleh para Syogun Jepang. Saat itu usia Meiji masih sangat muda, di atas kertas tentu ia akan kalah jika harus berhadapan langsung dengan pemerintahan Tokugawa Yoshinobu, seorang syogun yang memiliki banyak pasukan samurai hebat.

Tak hilang akal, Meiji muda yang memang merupakan pemimpin sah di Jepang meminta bantuan pada negara barat. Peperangan besar terjadi, salah satunya yang paling terkenal adalah Perang Boshin, perang antara samurai syogun dengan pasukan kaisar.

Dengan senjata yang lebih kuat dan canggih, Mutsuhito telah merebut ibu kota Jepang yang kala itu bernama Edo pada 1868 silam. Sejarah mencatat bahwa peristiwa Kejatuhan Edo tersebut dinamakan Restorasi Meiji. Beberapa bulan setelah kesyogunan kalah, ibu kota Edo diganti namanya menjadi Tokyo.

Restorasi Meiji yang digagas oleh kaisar muda tersebut telah mengakhiri kesyogunan Jepang yang sudah berkuasa di Jepang selama lebih dari 200 tahun. Siapa sangka, anak muda yang dipandang sebelah mata justru dapat menghancurkan imperium yang telah ada ratusan tahun.

Siapa yang tak kenal dengan Genghis Kahn, seorang kaisar Mongolia yang dijuluki sebagai Sang Penakluk. Namun, nama besar Genghis Kahn bisa ada karena peran dari seorang pemimpin perang bernama Subutai.

Seperti dicatat dalam Ancient Origins, Subutai atau Subotai bergabung dengan pasukan Mongol pada saat ia masih muda. Sejarah mencatat bahwa karier Subutai cukup gemilang dan menjadi tokoh sentral di medan peperangan.

Subutai menjadi salah satu pemimpin perang yang dipercaya oleh Genghis Kahn, di mana ia telah menguasai dan merebut banyak wilayah imperium di dunia. Subutai dilahirkan pada 1176 dan pada awalnya ia tidak dianggap bagian dari suku Mongol. Subutai merupakan orang biasa yang tinggal dengan kelompoknya yang bernama Uriangkhai.

Namun, karena Subutai ahli dalam bela diri dan menggunakan senjata, Genghis Kahn tertarik untuk merekrutnya sebagai pasukan. Hingga akhirnya, ia menjadi ujung tombak Kerajaan Mongolia di medan perang.

Tentu sejarah mencatat bahwa hanya ada tokoh bernama Genghis Kahn yang dianggap hebat dalam sejarah Mongolia. Faktanya, justru kekuatan Genghis Kahn yang sesungguhnya ada pada beberapa orang jenderal perang yang setia, salah satunya Subutai.

Itulah lima tokoh yang tampak biasa saja namun bisa mengguncang dan menghancurkan imperium dunia. Semoga dapat menambah pengetahuan kamu di bidang sejarah, ya!