Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ular pucuk, salah satu ular yang ada di Indonesia dan Thailand (commons.wikimedia.org/RidhaAnshari85)
Ular pucuk, salah satu ular yang ada di Indonesia dan Thailand (commons.wikimedia.org/RidhaAnshari85)

Intinya sih...

  • Thailand dan Indonesia memiliki kesamaan habitat, curah hujan, dan keberagaman satwa, termasuk ular.
  • Ular kobra dapat ditemukan di Indonesia dan Thailand meskipun spesiesnya berbeda, tetapi sama-sama berbahaya.
  • Selain ular kobra, kedua negara juga dihuni oleh ular pucuk, ular sanca, ular tikus, dan ular tampar dengan spesies yang berbeda-beda.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Asia Tenggara menjadi daerah di Benua Asia yang punya ciri khususnya tersendiri. Di saat daerah seperti Timur Tengah punya daerah tandus, daerah Himalaya punya daerah dingin, wilayah Asia Tenggara justru punya wilayah tropis yang hangat dan selalu terguyur hujan. Oleh karena itu Asia Tenggara jadi rumah bagi berbagai jenis satwa, salah satunya adalah ular.

Uniknya ular-ular yang hidup di beberapa wilayah Asia Tenggara juga tidak jauh berbeda. Sebagai contoh, beberapa ular yang bisa ditemukan di Indonesia dan Thailand adalah spesies yang sama. Hal ini cukup unik mengingat Thailand dan Indonesia punya jarak yang cukup jauh. Namun hal ini juga sangat masuk akal karena Thailand dan Indonesia sama-sama punya hutan yang lebat, laut yang asri, curah hujan yang tinggi, dan perairan air tawar yang luas. Alhasil Thailand dan Indonesia dihuni oleh beberapa spesies ular yang sama.

1. Ular kobra

Ular kobra (commons.wikimedia.org/Max Tibby)

Ular kobra jadi salah satu ular berbisa paling terkenal di dunia dan uniknya hewan ini juga dapat ditemukan di Indonesia dan Thailand. Penyebutan "kobra" sendiri merujuk pada ular-ular yang berasal dari genus Naja dan ternyata walau di Indonesia dan Thailand sama-sama terdapat kobra nyatanya spesies yang menghuni kedua wilayah tersebut adalah spesies yang berbeda. Dalam hal ini, Indonesia punya dua spesies kobra, yaitu Naja sputatrix dan Naja sumatrana. Di lain sisi Thailand dihuni oleh Naja kaouthia dan Naja fuxi.

Tapi walau begitu ular kobra yang ada di Indonesia dan Thailand sama-sama berbahaya. Ciri fisik mereka juga mirip dengan badan memanjang, kepala bulat, badan berwarna gelap, dan mampu mengembangkan leher. Habitatnya juga serupa, yaitu dataran tinggi, dataran rendah, area lembab, hutan, sampai area pertanian, dilansir dari Thai National Parks. Habitat-habitat tersebut sangat cocok dengan kobra karena menyediakan segala kebutuhannya.

2. Ular pucuk

Ular pucuk (commons.wikimedia.org/RidhaAnshari85)

Genus Ahaetulla atau ular pucuk juga sangat umum ditemukan di Thailand dan Indonesia. Habitatnya juga tak jauh-jauh dari hutan, sungai, area lembab, dataran tinggi, kebun, sawah, taman, sampai area pemukiman. Tak hanya mudah ditemui, ular dengan panjang maksimal 1,8 meter ini juga mudah dikenali karena tubuhnya yang panjang, badannya yang ramping, warna hijaunya yang terang, sifatnya yang agresif, dan kepalanya yang runcing. Sayangnya ular ini sering dianggap mematikan, padahal ia termasuk ular berbisa rendah yang tidak berbahaya.

Dilansir National Parks, ular pucuk merupakan ular arboreal yang artinya ia hidup di pepohonan. Terkadang reptil ini memang turun ke daratan, namun hal tersebut hanya dilakukan saat ia hendak minum, berpindah tempat, mengejar mangsa, jatuh dari pohon, atau saat pohon yang ditinggalinya runtuh. Jika berbicara spesies, di Thailand dan Indonesia terdapat tiga spesies ular pucuk, yaitu Ahaetulla prasina, Ahaetulla mycterizans, dan Ahaetulla fasciolata.

3. Ular sanca

Ular sanca (commons.wikimedia.org/RedGazelle15)

Secara umum Indonesia punya keberagaman ular sanca yang lebih melimpah daripada Thailand. Bayangkan saja, Indonesia jadi rumah bagi beberapa spesies, seperti Python bivittatus, Malayopython reticulatus, Simalia boeleni, Morelia viridis, Simalia amethistina, dan sebagainya. Penyebaran ular sanca di Indonesia juga sangat luas, mereka bisa ditemukan dari ujung barat seperti Sumatra, Indonesia bagian tengah seperti Sulawesi, sampai Indonesia bagian timur seperti Papua.

Tapi jangan salah, walau tidak sebanyak Indonesia, Thailand juga dihuni oleh beberapa spesies ular sanca, di antaranya adalah M. reticulatus dan Python brongersmai. Sanca yang ada di Thailand juga punya habitat yang sama dengan di Indonesia, yaitu hutan, kebun, sawah, taman, daerah lembab, sampai area pemukiman. Namun, karena habitatnya yang beragam terkadang ular sanca sering menyerang dan berkonflik manusia, terang Brittanica. Penyerangan dan konflik ini kerap terjadi entah di Indonesia atau Thailand.

4. Ular tikus

Ular tikus (id.m.wikipedia.org/Bernard DUPONT)

Ular tikus merupakan ular tidak berbisa yang punya badan panjang, tubuh ramping, dan gerakan gesit. Reptil ini juga hadir dalam berbagai warna dan corak, seperti cokelat, hitam, abu-abu, kekuningan, hijau, corak polos, sampai corak loreng. Seperti namanya, ular tikus sangat suka memakan hewan pengerat seperti tikus, jelas LiveScience. Karena kebiasaannya memakan tikus tersebut hewan ini sangat cocok dijadikan sebagai pembasmi hama alami entah di kebun atau sawah.

Spesies ular tikus yang hadir di Indonesia dan Thailand juga ada banyak. Ada spesies berukuran kecil seperti Gonyosoma coeruleum, ada spesies dengan gerakan sangat cepat seperti Ptyas korros, bahkan ada spesies yang panjangnya mencapai 3,7 meter seperti Ptyas mucosa. Ular tikus jadi salah satu spesies ular yang paling umum ditemui, bahkan tak jarang reptil ini masuk ke rumah manusia, lho. Biasanya ia akan bersembunyi di atas plafon, di atap rumah, di sela-sela rumah, di bawah kasur, bahkan di dalam lemari.

5. Ular tampar

Ular tampar (commons.wikimedia.org/Rushenb)

Selain ular tikus, ular tampar juga punya banyak warna yang tak kalah memukau. Setidaknya ular arboreal tidak berbahaya ini memiliki enam warna utama, yaitu cokelat, hitam, hijau, jingga, merah, sampai biru. Karena warnanya yang memukau dan ukurannya yang tidak terlalu besar alhasil ular tampar juga populer sebagai peliharaan. Diantara spesies ular lain, ular tampar juga jadi salah satu yang punya spesies terbanyak. Tercatat Indonesia dan Thailand punya beberapa spesies, seperti Dendrelaphis pictus, Dendrelaphis formosus, Dendrelaphis caudolineatus, dan Dendrelaphis kopsteini. Secara umum ular tampar adalah ular pemalu, namun ia bisa jadi agresif saat merasa terancam.

Sebagai negara Asia Tenggara, Thailand dan Indonesia punya kesamaan habitat, boima, sampai curah hujan. Nah, kesamaan-kesamaan inilah yang membuat Indonesia dan Thailand dihuni oleh berbagai jenis ular yang berbeda. Tiap spesies juga menghadirkan berbagai keunikan yang mana keunikan ini menjadi daya tarik tersendiri. Namun kamu juga harus berhati-hati karena beberapa ular raksasa punya lilitan yang kuat dan gigi tajam yang mampu merobek kulit dan daging manusia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team