Pesut mahakam atau yang dalam dunia internasional lebih dikenal dengan irrawaddy dolphin yang merupakan nama salahsatu sungai besar di negara Myanmar. Pesut mahakam adalah lumba-lumba air tawar yang memiliki habitat di sungai-sungai besar kawasan asia tenggara.
Hewan mamalia ini dapat hidup hingga usia 25-30 tahun dan mencapai berat hingga 130 kg dan merupakan hewan yang menjadi simbol provinsi kalimantan timur. Yuk simak beberapa fakta hewan lucu ini.
Menurut World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia, pesut mahakam merupakan jenis lumba-lumba yang hidup di air tawar dan menjadi satu-satunya spesies lumba lumba air tawar yang dimiliki Indonesia dan hidup dan ditemukan di perairan sungan Mahakam. Selain tempat hidupnya, hal yang membedakan pesut mahakan dari lumba-lumba laut adalah pesut tidak memiliki moncong serta memiliki sirip punggung yang lebih kecil dan membulat. Pesut mahakam merupakan hewan karnivora dengan kecepatan berenang yang tergolong lambat yaitu 25km/jam.
Pesut mahakam menjadi salah satu hewan yang paling terancam kepunahannya bahkan ditetapkan berstatus critically endangered menurut data dari International Union for Conservation of Nature (IUCN) yang sangat beresiko untuk punah. Berdasarkan data pada tahun 2018 hewan ini hanya tersisa 80 ekor di perairan sungai mahakam dan kini populasinya terus menurun. Begitu juga nasibnya di habitatnya yang lain di beberapa sungai pada kawasan Asia tenggara.
Penurunan populasi pesut mahakam yang kian anjlok, diakibatkan karena perubahan lingkungan habitat yang terjadi akibat aktivitas manusia. Pesut mahakam sangat sensitif terhadap ganguan dan polusi suara yang diakibatkan lalu lalang tongkang batu bara yang melintasi habitatnya. Karena matanya yang kecil dan pengelihatannya yang buruk, pesut mahakam menggunakan pendengaran ultrasonik untuk berkomunikasi dan memburu mangsa.
Selain itu sampah yang mengotori sungai juga sering kali di anggap pesut mahakam sebagai makanan dan akhirnya menyumbat pencernaan mereka. Belum lagi pencemaran kimia yang merusak kualitas air dan secara langsung meracuni mereka.
Pesut mahakam juga termasuk mamalia yang jarang bereproduksi. Pesut mahakam betina akan memasuki usia matang untuk bereproduksi di usia 3-6 tahun tergantung kualitas hidup, makanan dan lingkungan tempat tinggalnya. Hewan ini akan melahirkan satu anak tiap kali bereproduksi dan hanya dapat melakukan satu kali reproduksi dalam jangka waktu minimal 3 tahun karena masa pemeliharaan anak pesut yang panjang.
Usaha menyelamatkan eksistensi pesut mahakam terus dilakukan. Yayasan konservasi Rare aquatic species Indonesia terus berusaha mengamankan kawasan habitat yang tersisa untuk di jadikan kawasan lindung bagi pesut mahakam. Dan baru-baru ini kawasan perairan seluas 43.117,22 hektar resmi di tetapkan oleh pemerintahan kabupaten kutai karta negara sebagai area konservasi bagi keberlangsungan hidup populasi pesut mahakam.
Diharapkan upaya konservasi ini dapat menyelamatkan pesut mahakam dari kepunahan dan terus menjaga mamalia air tawar ini hingga tetap lestari. Dan semoga kebijakan akan aktivitas pertambangan terus dikaji dan diperbaiki agar alam dan manusia dapat terus hidup berdampingan tanpa saling mendesak dan merusak.