6 Fakta Menarik Hyrax, Mamalia Imut yang Berkerabat dengan Gajah

Hyrax, gajah, lembu laut, hingga dugong diduga memiliki nenek moyang yang sama. Mengutip laman Wired, nenek moyang hyrax hidup dalam berbagai ukuran di daratan Afrika pada zaman Eocene (sekitar 56-33,3 juta tahun lalu). Sebagian yang bertahan hidup berevolusi menjadi hyrax yang ada saat ini, sebagian lagi berevolusi menjadi keluarga gajah, lembu laut, dan dugong.

Bila dilihat sepintas, hyrax tentu saja lebih mirip hewan pengerat ketimbang gajah. Tapi asal tahu saja, kedua hewan ini tetap memiliki persamaan.

Dilansir laman World Atlas, hyrax memiliki kuku yang menyerupai tapak kuda pada jari kaki mereka, berbeda dengan hewan pengerat pada umumnya yang berbentuk cakar. Karakteristik gigi mereka juga menyerupai gajah. Gigi serinya memanjang menyerupai gading gajah dan lembu laut.

Persamaan mereka tak berhenti di sana.Persamaan mereka juga terdapat pada susunan tulang pergelangan tangan dan kaki mereka, hingga tidak adanya testikel eksternal.

Hyrax memiliki wilayah persebaran yang cukup luas dan bervariasi. Menurut African Wildlife Foundation, hewan ini bisa ditemukan di ketinggian setara permukaan laut hingga pada ketinggian lebih dari 4.000 meter. Habitat mereka juga bervariasi, dari padang pasir kering hingga hutan hujan lebat.

Hyrax memiliki masa kehamilan yang terbilang lama untuk hewan seukurannya. Mereka memiliki masa kehamilan antara tujuh hingga delapan bulan lamanya. Anak hyrax umumnya bisa bergerak aktif seperti berlari dan melompat satu jam setelah dilahirkan. Mereka juga mulai makan rerumputan pada hari kedua dilahirkan, biarpun akan terus menyusu hingga umur tiga bulan.

Hyrax ternyata tidak suka buang air sembarangan, lho. Mereka memiliki tempat khusus jauh dari sarang mereka untuk buang air. Menurut Smithsonian National Zoo, urin mereka membentuk endapan berwarna putih pada permukaan batu. Warna putih ini datang dari banyaknya jumlah kalsium karbonat pada urin mereka.

Orang Eropa dan beberapa suku Afrika menjadikan ‘kristal-kristal putih’ ini sebagai penyembuh luka dan obat untuk penyakit seperti epilepsi dan histeria.

Hyrax selalu waspada. Bahkan saat makan sekalipun, mereka kerap mendongakkan kepala untuk mengawasi sekitar. Hyrax yang hidup berkelompok pun akan saling menjaga.

Saat beberapa anggota kelompok makan, anggota kelompok lain akan melihat keluar untuk mengawasi sekitar. Pejantan penguasa biasanya akan berteriak memperingatkan adanya bahaya. Semua anggota kelompok akan melompat bersembunyi dan diam tak bergerak hingga situasi aman kembali.

Nah, setelah tahu fakta-fakta menariknya, bagaimana menurutmu tentang mamalia satu ini?