Di kedalaman hutan tropis Kalimantan yang lembap, terdengar nyanyian merdu yang memecah keheningan pagi. Itu bukan suara burung, melainkan panggilan khas dari owa kalimantan (Hylobates albibarbis), primata lincah yang menghabiskan hampir seluruh hidupnya di pucuk-pucuk pohon. Mereka adalah bagian tak terpisahkan dari ekosistem hutan hujan basah, terutama hutan rawa gambut yang menjadi rumah favoritnya.
Sayangnya, melodi indah dari sang owa kini terancam sunyi. Populasi mereka terus menurun drastis dalam beberapa dekade terakhir, membawa spesies endemik ini ke ambang kepunahan. Ancaman deforestasi yang masif membuat ruang hidup mereka semakin sempit. Inilah kisah tentang primata istimewa yang berjuang untuk bertahan di tengah modernitas yang terus menggerus habitat alaminya.
