6 Fakta Unik Penguin Jambul Tegak, Pemanjat yang Andal!

Penguin jambul tegak atau erect crested penguin merupakan spesies yang menghuni wilayah New Zealand. Mereka mempunyai paruh panjang yang ramping berwarna cokelat-oranye. Bagian kepala, tenggorokan atas dan pipi dari penguin dewasa berwarna hitam. Sementara itu, bagian bawah tubuhnya berwarna putih. Menariknya, tubuh dan ekor dari penguin jambul tegak berwarna biru-hitam, lho.
Terdapat pita lebar berwarna kuning yang membentang mulai dari dekat wajah dan membentuk jambul tegak. ingginya mencapai 50--70 sentimeter dengan berat sekitar 2,5--6 kilogram. Mereka berada dalam famili Spheniscidae dan memiliki nama ilmiah Eudyptes sclateri. Yuk, kenalan lebih jauh melalui fakta berikut ini.
1. Wilayah penyebaran penguin jambul tegak
Saat musim dingin, penguin jambul tegak akan hidup di perairan sub-antartika dan hanya ke darat pada awal musim kawin. Mereka biasanya berkembangbiak di pulau-pulau lepas pantai di bagian selatan pesisir Selandia Baru termasuk Pulau Antipodes, Bounty, Auckland dan Campbell.
Dilansir Animalia, tempat bersarang penguin jambul tegak biasanya berada di pantai, tebing dan bebatuan pesisir. Namun, mereka lebih memilih area bersarang yang tumbuhannya jarang.
2. Bersaing dengan koloninya untuk area bersarang
Spesies penguin ini aktif di siang hari dan sangat sosial, mereka berkumpul dalam koloni bersarang yang besar. Di area bersarangnya, persaingan untuk area tempat bersarang sangat ketat, lho. Perkelahian terkadang tidak bisa dihindari untuk mendapatkan area terbaik untuk membangun sarang.
3. Harus makan banyak untuk persiapan molting
Penguin memiliki kemampuan berenang yang baik karena tulangnya tidak berongga. Jika dibutuhkan, penguin jambul tegak bisa menyelam sangat dalam untuk mencari makanan. Mereka harus makan banyak untuk menyiapkan lemak tubuh yang akan membantunya bertahan hidup selama kawin dan periode meranggas bulu. Penguin hanya akan bergantung pada cadangan lemaknya selama periode tersebut.
4. Penguin jambul tegak pandai memanjat!
Selain kemampuan berenangnya yang luar biasa, penguin jambul tegak juga pemanjat andal, lho. Mereka berkembangbiak di tepian yang tinggi sehingga mengharuskannya beradaptasi dengan habitatnya. Penguin ini memanjat tebing berbatu yang curam untuk mencapainya. Pemanjat profesional memerlukan peralatan keselamatan yang banyak untuk mendaki, tapi penguin ini bisa melakukannya dengan mudah.
Penguin jambul tegak juga memilih area yang curam untuk membangun sarangnya. Itu dilakukannya untuk menghindari pemangsa potensial. Adaptasi yang sangat menguntungkan bagi spesies ini!
5. Sistem perkawinan penguin jambul tegak
Sama seperti spesies lainnya, sistem perkawinan penguin jambul adalah monogami. Pada bulan September, mereka sampai di koloni perkembang biakan. Biasanya, jantan tiba terlebih dahulu untuk menemukan area bersarang yang digunakannya pada musim kawin sebelumnya. Dua minggu kemudian, betina sampai di lokasi yang sama.
Betina biasanya menghasilkan dua telur di bulan Oktober, proses tersebut membutuhkan waktu sekitar 3-5 hari di mana betina tidak makan. Pada masa mengerami, baik jantan dan betina melakukannya secara bergantian selama 35 hari.
6. Status keberadaan penguin jambul tegak
Populasi penguin jambul tegak mengalami tren penurunan. Diperkirakan hanya ada sekitar 26,000 pasangan kawin di Pulau Bounty dan 41,000 pasangan di Pulau Antipodes. IUCN mengklasifikasikannya sebagai Endangered. Tapi, penurunan populasinya tidak diketahui dengan pasti. Penguin jambul tegak dianggap dipengaruhi oleh perubahan produktivitas oseanografi di seluruh wilayah jelajahnya.
Sekarang kamu tahu bahwa penguin jambul tegak ternyata sangat pandai memanjat. Untuk menghindari pemangsa dan menjaga keselamatan anak-anaknya, penguin ini sengaja memilih area bersarang di tempat yang curam. Menurutmu, spesies ini mirip dengan penguin apa? Mungkin saja membingunkanmu karena ada beberapa spesies yang memiliki pita kuning juga!