Siapa yang tidak tahu Erwin Rommel, seorang perwira militer yang genius serta dikenal memiliki sifat ksatria dan ambivalen (atau bahkan bertentangan) dengan Hitler dan Ideologi Nazi. Memang, mitos ini terlihat sangat benar sampai dapat dihitung sebagai sebuah fakta sejarah.
Lagipula, narasi ini bukanlah kebohongan yang keluar-masuk tanpa sebab, tapi lebih merupakan romantisasi sejarah yang telah disebut oleh beberapa sejarawan sebagai Rommel Myth (Mitos Rommel).
Melansir dari laman Focus, Bundeswehr (angkatan bersenjata gabungan Jerman saat ini) tampaknya telah sepenuhnya menerima mitos ini, khususnya setelah menamai bangunan mereka dengan nama "Field Marshal Rommel Barracks" di Kota Augustdorf.
Faktanya, meskipun "The Desert Fox" tidak pernah menjadi anggota Partai Nazi, ia menunjukkan dukungan yang cukup kuat untuk militer dan ekspansionisme Nazi Jerman (Lebensraum). Kita juga cukup mengetahui kalau Rommel bekerja di lembaga-lembaga Nazi sebagai penghubung antara Wehrmacht dan Hitler-Jugend.
Memang, tidak ada keraguan kalau Rommel tidak pernah menyukai SA (kemudian SS), tetapi ini tampaknya lebih merupakan ketidaksukaan Rommel dengan taktik mereka yang brutal daripada perselisihan tentang tujuan bersama mereka. Singkatnya, Rommel sudah "layak" disebut sebagai seorang Nazi, meskipun ia bermain politik dua kaki pada masa itu.